Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejumlah Mimpi Baru Dr Fathoni Rodli Ketua Umum ADRI

25 Mei 2022   06:51 Diperbarui: 25 Mei 2022   07:08 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Dr Fathoni Rodli, Ketum ADRI melakukan kunjungan ke Bandung. Setelah bernostalgia dg prof Hasan dalam pengabdian di pendidikan tinggi baik sebagai kolega saat beliau Pembantu Rektor I UPI, Bersama dlm Tim konsultan International di World Bank, IDB, ADB, Kemdikbud, kemenag, Kemdagri dll maka diskusi tersebut menghasilkan sejumlah mimpi yang diharapkan dapat diwujudkan bersama oleh keluarga ADRI ke depan.

[Pertama. Perlunya obyek dan kawasan atau jalur pengabdian  diluar Tridharma PT.
Hal menyambut terbitnya 4 jalur Percepatan Professor yakni Jalur Akademik, Jalur Profesi dan Jalur Prakstisi serta jalur Penghargaan.
Salah satu nya dalam bentuk portofolio dari aktivitas  professional yakni dosen yang menjadi Konsultan.

Sayang nya peran Konsultan cenderung yg dapat apresiasi adalah konsultan Luar Negeri dan Honor nya pun berlipat dibanding Konsultan DN. 

Maka ADRI harus terlibat sbg Tenaga Ahli setiap proyek pemerintahan maupun proyek kolaborasi International.
Beruntung kita masih mempertahankan *Ahli* dalam ADRI karena konsultan itu dikatagorikan Expert atau Ahli.
Termasuk memperjuangkan honor yg setara antara tenaga Ahli  LN dan LN.


[Kedua. Perjuangan politik akademik dan politik pendidikan sbg implementasi dari Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa yakni Indonesia, menjadi hal fundamental sbg semangat perjuangan warga bangsa. Yakni Perjuangan membudayakan Bahasa Indonesia yang sudah menjadi keputusan politik asosiasi negara negara ASEAN bahwa BAHASA INDONESIA Sebagai BAHASA RESMI ASEAN.

Berbagai strategi pembinaan berbahasa Indonesia di ASEAN telah dilakukan oleh berbagai pihak namun perjuangan kebudayaan berbahasa Indonesia sudah mengendor, dan terjebak dalam perjuangan pendidikan menjadi operator  teknologi sebagai operator pelanggan atau pasar produk teknologi dan mengabaikan local wisdom. 

Indonesia sbg Market terbesar dari market place digital terbesar tanpa sadar menjebak serta menyamarkan pemasaran produk luar negeri sbg perampokan devisa ke luar negeri melalui digital marketing.
Bahkan produk dan karya anak bangsa baru dibina dalam pengembangan start up tanpa peduli suistanable bisnisnya.

Megaverse telah mulai di gaungkan bukan oleh dosen justru oleh presiden, menteri nya yang terkesan  menjadi  propaganda perusahaan besar asing dari Amerika dan Cina yg tahu Indonesia big market.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun