Bismillah,
Pagi ini kami mengikuti ceramah ramadhan oleh penceramah kondang asal Sumsel. Beliau adalah Prof Dr dr H Yuwono, M.Biomed. Beliau adalah dosen Fakultas Kedokteran Unsri dan dirut Rumah Sakit PT Pusri Palembang. Tulisan ini mengupas perbaikan lima hal dalam diri kita selama ramadhan dan sesudahnya.
Ruh dan Jasad
Selama hidup kita kita tidak akan pernah memahami ruh kita. Maka tidak mudah bagi kita untuk mereformasi diri kita melalui ruh. Maka untuk perbaikan hidup kita yang paling esensial adalah memperbaiki input yang masuk ke dalam tubuh jasad kita berupa makanan dan minuman yang halalan thoyibah. Makanan ruh adalah zikir dan ketaatan kepada Allah dan rasulNya.
Syahwat dan Hawa
Manusia Allah lengkapi dengan syahwat dan hawa. Syahwat erat kaitannya dengan materi sementara hawa dengan non materi. Syahwat manusia adalah menyenangi pasangan, harta dan anak-anak. Termasuk syahwat adalah juga terhadap perdagangan, rumah yang mewah, kendaraan yang bagus. Hawa adalah keinginan manusia terhadap non materi berupa pangkat, jabatan, penghargaan dll.
Maka ramadhan perlu dimanfaatkan dalam upaya mengandalikan keinginan nafsu yang berlebihan. Selama ramadhan ini kita latih syhwat dan hawa kita untuk hal hal baik. Menolong orang dengan harta, kelyarga, perdagangan, pangkat dan jabatan. Momen puasa merupakan momen untuk merenung terhadap semua kepemilikan kita semuanya adalah milik Allah. Walau ada makanan dilarang, walau ada pasangan dilarang.Â
Fujur dan Taqwa
Dalam diri manusia adalah potensi taqwa dan potensi membangkang. Maka pilihan ada ditangan kita.Terserah kita mau bertaqwa atau tidak. Semua aksesori yang Allah berikan kepada kita, baik ruh, jasad, syahwat maupun hawa diberi otonomi kepada kita untuk mengikuti jalan taqwa atau sebaliknya mengikuti jalan fujur atau keburukan. Kepada para nabi dan rasul manusia sudah diberitahu tentang akibat yang akan diterima jika mengikuti jalan taqwa. Demikian juga dengan mereka yang memilih jalan fujur atau keburukan. Surga atau neraka adalah pilihan bagi mereka yang memilih taqwa atau fujur.