Bismillah,
Kita harus ikhlas dalam menjalani hidup ini karena banyak hal yang tidak bisa kita mengerti tetapi  harus kita terima. Kalau kita tidak terima berarti kita melawan qudrat dan taqdir yang Allah sudah Allah tetapkan untuk kita. Tulisan ini mencoba mengungkapkan sejumlah hal yang mesti kita coba untuk fahami bersama walau kadang kita tidak mengerti sampai kita meninggalkan dunia yang fana ini.
Allah Maha ghaib
Banyak hal dalam hidup ini kita tak mengerti tetapi kita mesti faham. Salah satu contoh kita tak memahami besok apa yang akan kita kerjakan dan kita tak diberi tahu di bumi mana kita akan dikuburkan, kita tak pernah tahu besok  kita makan apa dan kita akan solat di mana serta banyak hal yang kita tidak tahu.
Tiga hal berikut kita tak pernah tahu dan mengerti. Pertama, jodoh. Kedua, rezeki dan ketiga kematian.  Kita pasti mengalami sendiri perjalanan panjang hidup kita. Tetapi jodoh tidak pernah tahu dengan siapa kita menikah, bilamana dan sampai berapa lama. Ada orang desa menikah dengan orang kota. Ada yang menikah di negara lain. Ada juga yang belum menemukan jodoh sampai meninggal. Ada yang menikah berkali-kali, ada yang menikah hanya sekali. Ini mesti kita terima denga  lapang dada. Semua Allah yang mengatur.Â
Demikian juga dengan rezeki. Bermacam-macam dan bervariasi dalam jenis, tempat dan sumbernya. Rezeki kita terkadang ditemukan di pinggir kota, di dalam kota dan di desa. Rezeki itu ada yang berupa teman yang banyak dan berganti-ganti atau dalam bentuk gaji dan kesempatan beramal pada Ilahi. Â Penulis punya banyak rezeki dalam mengantar keluarga menggapai mimpi atau mengantarkan mahasiswa jadi petinggi. Pada kesempatan lain penulis diberi rezeki bisa menjadikan orang seperti para tukang bisa mengisi waktu hari-hari degan amal bakti. Suatu saat penulis membangun tempat ibadah dengan para tukang. Di situ penulis menemukan banyak hal ghaib dalam hal rezeki.
Tirulah matahari
Dalam menjalani hidup ini kita diatur oleh Zat Yang Maha Baik. Yakini itu. Kita diberi contoh oleh zat pencipta kita yakni matahari. Jadilah matahari yang terus menyinari tapi jangan mengharap kembali. Lihatlah matahari dari dulu sampai dengan sekarang selalu memberi tetapi tak pernah mengharap kembali. Teruslah menabur kebaikan walau tidak pernah dibalas dengan kebaikan. Mengapa? Karena manusia tidak bisa membalas kebaikan kita. Demikian juga andai kata kita sudah berbuat kebaikan terus dibalas dengan ketidak baikan, terima saja. Pasti Allah sudah menyiapkan hal yang lebih indah lagi. Asal kita sabar dan ikhlas menerima ketidak baikan itu.
Berharaplah rahmat Allah