Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rakyat Berharap Banyak pada Pak Anies Rasyid Baswedan

27 Maret 2022   04:50 Diperbarui: 27 Maret 2022   06:18 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Ketika ditundung banyak penderitaan demi penderitaan maka rakyat banyak ingin sekali mempunyai pemimpin yang bisa memperoleh jalan keluar. Mereka seakan akan sedang berteriak bahwa mereka minta ditolongi dari sulitnya hidup, susahnya kehidupan ini. 

Belum lama ini mereka harua antri untuk memperoleh minyao goreng. Tak lama sesudah itu mereka harus antei juga untuk memperoleh minyak solar. Jika untuk minyak goreng yang antri mayoritas kaum ibu, tetapi yang antri minyak solar adalah kaum bapak.

Kenapa bisa langka?

Banyak yang bertanya kepada penulis kenapa bisa langka? Minyak goreng langka, solar langka. Penulis hanya mesem mesem tanpa ilmu tentang kejadian kelangkaan ini. Tetapi penulis hanya bisa memberikan asumsi bahwa kelangkaan ini terjadi karena harga CPO di pasar Internasional tinggi. 

Jadi pengusaha tertarik untuk ekspor dibandingkan dengan menjual minyak goreng di pasar dalam negeri. Hanya saja tindakan pengusaha ini menyengsarakan rakyat di negeri mereka sendiri tempat memperkaya diri. 

HET dicabut

Yang susah kita pahami tetapi harus memahami adalah ketika pemerintah mencabut peraturan tentang adanya harga eceran tertinggi. Pencabutan ini menguntungkan para pengusaha, tetapi menyakitkan rakyat. Mengapa? Karena harga ditentukan oleh pasar Internasional. 

Bahkan Malaysia yang merupakan mantar produsen CPO tertinggi di dunia tetap punya kemampuan untuk mengatur harga CPO. Yang aneh adalah bahwa negara kita yang merupakan penghasil CPO tertinggi saat ini harus rela diatur oleh Malaysia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun