Bismillah,
Ada seorang hamba Allah yang hidup pada zaman dahulu kala beribadah dengan lama khusuk, sungguh-sungguh dan hidup matinya menjadi buah bibir para nabi termasuk nabi kita, Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam. Kenapa jadi buah bibir para nabi karena ibadahnya panjang dan khusuk. Berapa panjang? 500 tahun. Tentu saja ibadah seperti ini memperoleh rahmat Allah dan menjadi kebanggaan Allah.
Ternyata dia dimasukkan ke neraka
Hamba Allah yang  beribadah selama hidupnya selama 500 tahun itu diberi rahmat yang banyak oleh  Allah baik berupa kesehatan, air bersih untuk wudhuk, minum dsb lalu dia dapat beribadah dengan tenang.  Lalu pada waktu di dalam kubur dia diberi rahmat oleh Allah yang banyak berupa luas dan indahnya kubur ybs. Ybs adu senang dan bahagia.
Pada waktu kiamat tiba semua orang diberi pengumuman bahwa Allah mengundang seluruh hambaNya yang soleh soleh untuk memasuki surga Alkah dengan rahmat Allah. Jamba yang taat itu meminta Agar redaksi pengumumab diubah menjadi "Wahai para hamba Allah masuklah kalian ke dalam surga berdasarkan amal ibadahnya. Si hamba yang taat itu sampai tiga kali meminta agar redaksi pengumuman itu diubah.
Allah tahu permintaan itu dan meminta para malaikat menghitung nikmat Allah berbanding timbangan ibadah si Fulan itu. Setelah ditimbang maka seluruh nikmat Allah dibanding ibadah si Fulan lebih unggul  alias lebih banyak nikmat Allah. Artinya si Fulan yang beribadah 500 tahun itu pas untuk dimasukkan ke neraka. Menjelang saat pengevakuasian dirinya dia berdoa kepada Allah, wahai Allah masukkan  hambake dalam surgaMu dengan rahmatMu. Maka si Fulan diberi kesempatan untuk memasuki surga Allah.
Menggapai rahmat Allah
Menggapai rahmat Allah itu tidak sulit. Seluruh ketaatan kepada Allah dan rasulNya adalah jalan atau cara atau metode atau sarana untuk mempereh rahmat Allah. Seorang anak menyayangi orangtuanya adalah sumber rahmat Allah. Seorang mukmin yang menyayangi mukmin lain adalah ajang memperoleh rahmat Allah. Seorang mukmin yang menyayanyi anak yatim dan orang miskin juga merupakan pintu memperoleh rahmat Allah.
Membaca, mendengarkan, memahami dan mendakwahkan alquran adalah metode lain untuk memperoleh rahmat Allah. Berkata yang baik, berbaik sangka kepada Allah, banyak beristighfar, berselawat kepada nabi, menahan marah, memberi nasehat, sabar menghadapi musibah, tidak menganiaya makhluk Allah, berbuat baik kepada tetangga, memudahkan urusan orang lain, mendoakan orang lain untuk memperoleh kebaikan dsb merupakan pintu memperoleh rahmat Allah.