Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mari Jangan Mendahului Imam Ketika Shalat

29 Januari 2022   07:30 Diperbarui: 29 Januari 2022   07:40 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Alhamdulillah. Allahumma shaliala muhammad. Pagi ini penulis berada di sebuah masjid di sebuah kota kecil di Sumatera untuk melaksanakan solat subuh berjemaah. 

Tapi penulis ketinggalan satu rekaat karena masjid tersebut berada di atas sebuah bukit yang indah. Penulis mengajak kita semua untuk menyadari bahwa kita dilarang mendahului imam.

Untuk kita sadari bersama

Penulis mengajak kita semua menyadari bahwa solat berjemaah adalah praktek antara pemimpin dan yang dipimpin dalam menghadapi pencipta alam semesta ini. Allah sangat senang jika iman ditaati oleh para makmum. Allah murka kepada para makmum yang tak mentaati imam secara sengaja. Karena itu para makmum mesti ikhlas mentaati imam dan jangan pernah mendahului imam.

Kasus makmum mendahului imam dalam gerakan solat. Penulis menyaksikan dalam banyak kesempatan makmum mendahului iman dalam.banyak hal.

Pertama, ada imam membaca alfatiha tetapi dia mungkin berdoa sebentar atau menarik nafas sebentar sedangkan para makmum sudah lebih dahulu mengatakan kata "aamin". Imam baru mengatakan kata aamin beberapa saat kemudian.

Kedua, dalam sejumlah kesempatan ada makmum yang bangkit lebih awal dari sujud dibanding dengan imam. Imam baru bangkit sesaat sesudah makmum sudah ada yang sudah bangkit.

Ketiga, pada suatu kesempatan para makmum sudah selesai mengucapkan kata salam pada hal imam belum selesai mengucapkan kata salam. Nampak ada makmum tergesa-gesauntuo menyelesaikan solat.

Keempat,  

  Jayalah kita semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun