Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyebab Iman Manusia Naik dan Turun

31 Desember 2021   03:08 Diperbarui: 31 Desember 2021   04:12 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Alhamdulillah. Allahumma shaliala muhammad. Walau urusan iman ini adalah urusan Allah dan kita sendiri. Tetapi kita bisa memahami dan melihat tanda-tanda apakah iman kita sempurna atau berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Itulah kenapa nabi menyuruh kita untuk memperbaharui iman kita.

"Jadidu imanakum"

Iman itu hadiah Allah. Tidak semua kita diberi Allah hidayah sebagai hadiah. Hidayah taufiq itu adalah keyakinan dalam hati bahwa Allah adalah zat yang wajib disembah, ditaati dan diibadahi. Bahwa Muhammad dan para rasul itu adalah utusan Allah yang wajib diikuti ajarannya karena mereka membawa wahyu Allah bukan buatan mereka sendiri.

Maka jika beras saja sebagai bahan pangan kita hida habis, demikian juga iman kita. Beras yang habis di rumah kita akan diindikasikan oleh tak ada bentuk-bentuk dan ragam masakan yang dihidangan oleh kita, keluarga kita. Jadilah rumah kita tak ada makanan yang mau dimakan.  Jadilah rumah kita tak ada kumpul bersama. Tak ada tawa dan canda bersama. Tak ada lampu yang dihidupkan. Tak ada ajakan makan. Tak ada acara cuci piring bersama. Tak ada bunyi piring bertambrakan dll. Sepi.

Demikian juga iman. Iman adalah motor penggerak amal soleh atau amal salah.   Jika kita suka membaca alquran, suka solat tahajud, solat 5 waktu, suka sedekah, suka bercanda dengan keluarga, suka menyapa dengan salam orang lain maka itu berarti iman kita sedang lumayan baik Tetapi jika kita senang bermaksiat kepada Allah dalam kesendirian atau mengajak orang lain, solat malas, membaca alquran malas, sedekah malas, bercanda dengan keluarga malas, silaturrahim dengan orang lain malas maka jangan-jangan iman kita sedikit, lemah, rendah dan bahkan habis. Oleh karena itu laksanakan perintah Allah dan nabi untuk memperbaharui iman kita.

Bagaimana memperbaharui  iman kita?

Iman itu bisa diperbaharui dengan melakukan "islah diri", memperbaiki diri.  Caranya adalah melakukan kegiatan hijrah dari rumah ke masjid, dari masjid ke masjid, dari kampung sendiri ke kampung orang lain, dari daerah ke daerah lain dan bahkan dari negara kita ke negara orang lain. Di dalam masjid kita mengikuti serangkaian untuk mengajak orang lain untuk memperbaiki diri atau dakwah, beritikaf atau berdiam diri dalam masjid, hadir dalam.majlis ilmu agama, solat berjemaah, solat taubat, solat hajat, solat dhuha, solat tahajud dll. Maka dengan izin Allah hati kita akan terisi dengan cahaya atau nur atau ilham atau hidayah Allah. Sehabis itu hati kita akan terisi hidayah sebagai mana baterai HP kita yang lowbat akan kembali "full charged". 

Memperbanyak membaca lailaha illallah

Nabi pernah bersabda "jadidu iamanakum". Kaifa ya rasululllah? Bagaimana caranya ya rasulullah? kata para sahabat?  Dengan banyak mengatakan, menyampaikan kata lailahaillallah. Tidak ada tuhan yang wajib disembah, diibadahi kecuali Allah. Kalimat ini dahsyat. Karena kalimat ini adalah kunci masuk surga. Kalimat ini amat berat timbangannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun