Bismillah,
Belajar dari apa saja itu tidak dilarang. Kita umat islam ingin sekali menghafal alquran 30 juz. Tentu saja kita bisa belajar dengan para ulama. Ulama artinya orang yang berilmu. Grab atau gojek adalah iptek buatan manusia tetapi swmua itu datang dari ilham atau petunjuk Allah. Allah lah yang mengajari manusia yang ingin mengembangkan dirinya untuk mengeksplor apa saja di langit di bumi. Termasuk sistem grab atau gojek itu semua adalah hadiah Allah untuk jadi ibra atau pelajaran.
Mengapa penting? Agama kita meyakini bahwa orang yang terbaik itu adalah mereka yang menghafal alquran dan mengajarkannya. Tingkatan surga tergantung jumlah ayal alquran yang kita hafal. Makin banyak makin tinggi tingkatan surga kita. Ya Allah, bantu hamba.
Belajar dari tukang gojek atau tukang grab itu bahwa dia mesti ada destinasi jangka panjang dan jangka waktu jangka pendek. Jangka panjangnya tukang grab ingin dapat orderan 30 pelanggan. Jangka pendeknya adalah menyelesaikan satu demi satu orderan pelanggan.Â
Setiap orderan tukang gojek meminta kita untuk menentukan destinasi akhir dan pick up point. Maka dengan semangat tukang grab atau tukang ojek akan mencari jalan yang cepat, tanpa macet dan jalan yang terbaik untuk menuju destinasi. Begitulah dia menyikapi dan melakukan kegiatannya dengan tekun jam demi jam hari demi hari, bulan demi bulan.
Begitulah mestinya kita menyikapi dan menjalankan program menghafal alquran 30 juz.
Ada perbedaan dan persamaan antara tukang grab dengan penghafal alquran.
Pertama, tukang grab atau gojek selalu menetapkan titik pick up dan titik destinasi setiap pelanggan. Demikian juga penghafal alquran mesti menentukan di mana mulai dan di mana akhir. Ada juga target setiap jam, ada taget setiap hari. Insyaa Allah target setiap jam dan atau target harian akan tercapai dengan baik. Para penghafal alquran mesti tiap hari ada target yang mesti dia capai. Tentukan halaman berapa mulai dan halaman berapa berakhir.