Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Akhir Hayatnya Siti Khadijah Sebabkan Rasulullah dan Sahabatnya Menangis

2 November 2021   18:36 Diperbarui: 2 November 2021   20:08 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Tidak ada momen yang paling mengharukan bagi nabi Muhammad saw dan istrinya Siti Khadijah kecuali saat suatu hari nabi pulang dari dakwah. Saat pulang itu nabi dalam keadaan kecapekan yanh luar biasa. Dia menemui istrinya tengah menyusui anaknya Fatimah. Kala itu Fatimah masih kecil. 

Yang nabi saksikan adalah kenyataan bahwa air susu ibu dari istrinya  tidak ada lagi karena itu yang keluar adalah darah. Darahlah yang masuk ke dalam murut anaknya Fatimah. Tulisan ini mengupas seputar kehebatan Siti Khadijah sebagai pendamping rasulullah dalam keadaan senang dan susah.

Masa sebelum turun wahyu

Masa sebelum nabi memperoleh wahyu kondisi kehidupan keluarga nabi ada dalam keadaan berkecukupan. Harta Khadijah masih melimpah dan pada saat yang sama nabi masih sering ikut perdagangan bersama pamannya Abu Thalib ke negeri Syam atau Palestina Sekarang.

Namun sejak nabi diangkat jadi rasul dengan ditandai banyaknya kegiatan dakwah baik secara sembunyi-sembunyi hingga secara terang-terangan keadaan berubah. Harta mereka baik milik Siti Kahdijah maupun harta yang diperoleh setelah menikah mengalir deras untuk dakwah islam. 

Siti Khadijah yang mulia karena berasal dari keluarga bangsawan sejak diangkatnya nabi Muhammad sebagai rasulullah menjadi bulan-bulanan hinaan kaum kafir qurays. Hadijah yang kaya raya itu jadi orang miskin. 

Pada saat nabi tertidur sepulangnya dari dakwah nabi terbangun karena mendengar suara tangisan istrinya Siti Khadijah.

Nabi Muhammad saw membisikkan kata-kata yang menyayat hati.

"Wahai istriku, mengapa kau menangis. Apa kau menyesal bersuamikan aku yang kini jatuh miskin. Apa kau menyesal wahai istriku karena engkau kini menjadi bulan-bulanan kaum qurays?. Apakah menyesalkan hal lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun