Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjaga Kesehatan Tanah vs Kesehatan Manusia

11 Oktober 2021   06:10 Diperbarui: 12 Oktober 2021   12:32 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Demikian juga padi yang ditanam pada sawah yang tercemar logam berat, berasnya akan tercemar logam berat yang membahayakan organ tubuh vital manusia. 

Di Inggeris pernah dilaporkan bahwa akibat meledaknya  pembangkit nuklir yang mencemari tanah pertanian terdekat menyebabkan kesakitan pada penduduk setempat. Tidak saja akibat radiasi nuklir yang membayakan seluruh organ tubuh tetapi juga mengakibatkan tidak sehatnya makanan yang dipanen pada lahan pertanian setempat. 

Kesehatan tanah vs kesehatan manusia

Inilah makna  kalimat pada judul bahwa sehatnya tanah pengaruhi kesehatan manusia. Sebaliknya sakitnya tanah sebabkan sakitnya manusia.  Tidak heran jika pakar kesehatan dunia JL Bluum mengemukakan pentingnya 4 faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yakni faktor lingkungan (tanah, air, udara, tumbuhan, hewan dsb), faktor prilaku, faktor genetika dan faktor pelayanan kesehatan atau yankes. Kegaraman faktor lingkungan jika ketiga faktor lain itu diasumsikan konstan akan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Itulah sebabnya MKes PPS Univ Kader Bangsa menetapkan visinya "Unggul dalam manajemen penyakit berbasis faktor risiko dan sistem informasi pada tahun 2029".

Untuk mewujudkan mimpi tersebut perlu upaya terpadu, oleh tenaga ahli yang multi disiplin dan secara terus menerus. Tidak cukup hanya ahli kesehatan masyarakat tetapi perlu ahli lingkungan, ahli gizi, ahli sistem informatika, ahli patplogi dan banyak lagi kepakaran lain.

Jayalah kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun