Mohon tunggu...
Supian Ramdani
Supian Ramdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Corak Penulisan HAMKA dalam Karyanya "Sejarah Umat Islam"

16 Juni 2023   00:38 Diperbarui: 16 Juni 2023   00:40 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah Umat Islam merupakan salah satu karya Haji Abdul Malik Karim Amrullah yang lebih dikenal dengan nama Hamka. Buku ini adalah catatan komprehensif tentang perjalanan iman Islam dari awal hingga penyebarannya ke seluruh dunia. Dalam bab ini, Hamka mendobrak aliran tulisan yang monoton dengan menjembatani kesenjangan antara pengetahuan agama dan spiritualitas dan perspektif keagamaan untuk menjelaskan Islam secara utuh.

Dalam "Sejarah Umat Islam", Hamka mencakup berbagai era sejarah Islam yang penting, dari periode kenabian hingga periode penyebaran Islam dan peradaban hingga tantangan dan perubahan yang dialami umat Islam di zaman modern. Ia memperhatikan aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang mempengaruhinya untuk menggambarkan perjalanan panjang dan kompleks umat Islam.

Selain itu, Hamka juga menyebutkan nuansa kehangatan dan keahlian dalam penulisan Sejarah Umat Islam. Ia menggunakan bahasa yang jelas namun canggung yang membuat pendengarnya merasa tergugah emosinya dan mampu memahami nuansa informasi yang hendak disampaikan. Dengan gaya penulisan ini, Hamka berharap dapat menunjukkan bahwa ilmu Islam lebih dari sekedar kumpulan fakta; juga menjadi sumber inspirasi dan materi pendidikan yang bermanfaat bagi umat Islam secara keseluruhan.

Selain itu, Hamka juga mampu menampilkan gambar panorama yang merentang keseluruhan kitab "Sejarah Umat Islam". Saya tidak hanya fokus pada isu-isu penting; dia juga melihat hubungan antara masa lalu, sekarang, dan masa depan Islam. Dengan melakukan ini, pembaca dapat memahami pentingnya materi pelajaran dan bagaimana kaitannya dengan cara hidup mereka saat ini.

Terlepas dari kenyataan bahwa "Sejarah Umat Islam" diterbitkan beberapa waktu lalu, masih relevan hingga saat ini. Corak penulis Hamka, yang menjalin spiritualitas dengan keilmuan, menanamkan kearifan pada pesan yang disampaikan. Meskipun zaman terus berrubah, tantangan yang dihadapi umat Islam berkembang, dan peristiwa-peristiwa lain, prinsip-prinsip inti yang disebutkan dalam karya Hamka tetap relevan dan bermanfaat bagi umat Islam di era modern.

Satu-satunya pendekatan Hamka yang paling berwawasan adalah penulisnya. Ia tidak hanya membahas Islam dari perspektif Sunni; dia juga memberikan informasi tentang subkelompok Islam lainnya, seperti Syiah, tasawuf, dan subkelompok lainnya. Dengan cara ini, Hamka menekankan pentingnya toleransi dan pemahaman yang luas sambil memahami keragaman di dunia Islam.

Pemahaman spiritual Hamka tercermin dalam penekanannya pada nilai-nilai moral dan etika yang menjadi dasar dalam sejarah Islam. Dia menekankan pentingnya memegang teguh ajaran agama, menekankan keadilan, kebenaran, dan kebaikan dalam semua aspek kehidupan. Dengan demikian, Hamka mengajak pembaca untuk tidak hanya memahami sejarah, tetapi juga mengambil hikmah dan pelajaran berharga dari peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Gaya penulisan Hamka dalam "Sejarah Umat Islam" juga menunjukkan kecintaannya terhadap bahasa dan sastra. Dia menggunakan bahasa yang indah, penuh dengan metafora dan perumpamaan, sehingga membuat pembaca terpesona dan terlibat secara emosional. Melalui keindahan bahasa, Hamka menghidupkan kembali sejarah Islam dan menjadikannya lebih dari sekadar serangkaian tanggal dan peristiwa.

Secara keseluruhan, "Sejarah Umat Islam" merupakan sebuah karya monumental yang menunjukkan corak penulisan khas Hamka. Dengan pendekatan yang inklusif, menggabungkan unsur akademis dan spiritual, serta cinta terhadap bahasa dan sastra, Hamka berhasil menciptakan sebuah karya yang menginspirasi dan memberikan pemahaman mendalam tentang perjalanan sejarah umat Islam. Karya ini tidak hanya relevan pada masanya, tetapi juga tetap relevan hingga saat ini, mengingat pesan-pesan yang terkandung di dalamnya masih memiliki makna dan manfaat bagi umat Islam di era modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun