Mohon tunggu...
Supetra Rahadiyono
Supetra Rahadiyono Mohon Tunggu... -

Supetra Rahadiyono adalah sosok yang sederhana dan rendah hati.\r\n\r\nSeorang pemerhati masalah sosial dan politik. Lulus Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Politik jurusan Komunikasi tahun 1997.\r\n\r\nMengawali karier di PT jasatama Polamedia Kompas Group dari tahun 2000 sebagai marketing support.\r\n\r\nMenekuni jurnalistik sejak menjadi aktifis kampus sampai sekarang.\r\n\r\nSaat ini sedang melakukan kajian serius tentang gaya kepemimpinan Jokowi. Email srahadiyono@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Makna Kisah Sukses Google

26 Januari 2012   08:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:26 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca biogfafi pendiri Google, Sergey  Mikhailovich Brin dan Larry Page, saya sangat terinspirasi dan kagum. Betapa tidak? ia adalah seorang yang luar biasa dan cerdas. Sergey Mikhailovich Brin mendapat gelar Bachelor of Science jurusan ilmu komputer dan matematika University of Maryland College Park, dan mendapat gelar MBA dari IE Busines School Stanford University.Sedangkan Lawrence Edward "Larry" Page mendapat gelar Bachelor of Science tehnik komputer Universitas Michigan dan gelar master dari universitas Standford. Pada usianya yang ke 38 tahun, Brin menjadi orang nomor 26 terkaya didunia dengan perkiraan kekayaan $18,7 milyar. Sedangkan Larry Page diperkirakan kekayaannya oleh Forbes $12,8 milyar. Brin adalah presiden teknologi pada Google dan mempunyai net worth, sedangkan Larry Page presiden produk pada Geoogle Inc. Apa yang membuatnya sukses ? Tak lama setelah diterima di Stanford University, Brin menunjukkan ketertarikannya pada internet dan search engine (mesin pencari). Karena kecerdasanya Brin banyak menulis artikel yang membahas mengenai data-mining dan pattern extraction. Kemudian ia juga menulis software yang membahas mengenai text yang dapat di ubah menjadi html. Suatu momen yang ikut serta membuatnya sukses adalah ketika Brin bertemu Larry Page di Satnford University. Kala itu Brin mendapat tugas sebagai pemandu mahasiswa baru di program pascasarjana untuk berkeliling kampus California. Salah satu anggota mahasiswa yang dipandu Brin adalah Larry Page. Entah kenapa antara Brin dan Larry Page sering berbeda pendapat padahal diantara mereka belum kenal secara serius. Tapi perdebatannya yang seru dan serius itu ternyata membuahkan hasil. Keduanya akhirnya berteman baik karena mereka ternyata memiliki ketertarikan yang sama untuk menciptakan mesin pencari yang ideal. Singkat cerita kedua pasangan ini menulis sebuah karya yang berjudul "The Anatomy of a large-Scale Hypertextual Web Search Engine". Karya inilah sebagai awal mula yang membawa mereka menuju kesuksesan. Kesuksesan besar yang dicapai Brin dan Larry Page untuk melahirkan Google search engine tidak terjadi dengan tiba-tiba. Melainkan suatu proses akumulasi dari kesuksesan-kesuksesan kecil yang dicapai Brain dan Larry Page. Brin awalnya hanya tertarik pada mesin pencari, kemudian ia membuat suatu karya tulis mengenai data-mining, pattern extraction dan membuat software pengubah tex menjadi html. Sedangkan Larry Page on leave dari program Ph.d. Selain itu Brin dan Larry Page juga hanya debat kusir, adu argumentasi bahkan  mereka berdua tidak ada kecocokan.Semua itu pada dasarnya bermula dari perkara-perkara kecil. Dahulu kala keberhasilan Daud menjadi raja Israel juga tidak terjadi secara  tiba-tiba. Semuanya melalui kejadian-kejadian kecil yang terakumulasi. Daud harus setia menggembalakan beberapa dombanya dahulu sebelum ia bisa mengembalakan bangsa yang besar. Daud juga harus bisa mengalahkan singa dan beruang terlebih dahulu sebelum bisa mengalahkan Goliat. Kesuksesan dalam hidup ternyata berawal dari hal-hal yang kecil yang terus terakumulasi. Jangan anggap remeh perkara-perkara kecil seperti yang dilakukan Brin dan Larry Page.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun