Â
Pukul satu,Â
Sayu mata mengadah ke arah meja.
Entah ini sihir siapa, bulpoin melayang bak sapu terbang harry poter.Â
Kepalaku terbentur lengket diatas meja, jelas ini bukan sisa whisky sejam yang lalu, apalagi minuman kecut seperti ketiak kuda flores.
Tangan kiri ku mencengkram erat bahu meja, mata kiri menelisik konsonan konsonan mati, mata kanan menyorot kesalahan huruf vokal yang taklagi punya hak bersuara.Â
Jarak pandang seperti duo serigala tersensor KPI. rabun membaur, blur seperti lomba fotografi jaman sekarang.Â
Â
Pukul dua,
Buku buku semakin terancam, halaman menjadi kumal, tinta-tinta melebur demi hari ia hilang dikikis habis sebuntel keresahan.Â
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!