Mohon tunggu...
Supriadi S.Pd
Supriadi S.Pd Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Guru SMP Negeri 1 Matan Hilir Utara Kab. Ketapang Kalimantan Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Akhir Pertemuan Menjlang UN

4 Mei 2016   00:21 Diperbarui: 7 Mei 2016   21:30 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam Penutup Pembelajaran

"Siap hormat, ........... Terimakasih Paaaaak" Kata itu menandakan akhir dari pembelajaran di dalam kelas. Tapi kata-kata itu sekarang di ucapkan dari lubuk hati yang paling dalam oleh siswa-siswa kelas IX SMP Negeri 1 Matan Hilir Utara karena menunjukkan bahwa pelajaran Matematika yaitu pelajaran yang saya ampu sudah berakhir. Berakhir di sini bukan berarti berakhir pada pertemuan waktu itu saja dan akan di lanjutkan pada pertemuan yang akan datang, tetapi berakhir di sini adalah berakhir untuk selamanya karena setelah pertemuan kali ini mereka akan menghadapi Ujian Nasional. 

Sebagai seorang guru saya selalu memberikan nasehat kepada siswa, terlebih untuk siswa yang akan menghadapi Ujian nasional. Bagi saya nasehat sangatlah penting buat mereka yang akan menghadapi ujian nasional, sebab kebanyakan selama ini siswa pada ketakutan ketika di akan menghadapi ujian nasional. Menurut saya salah satu waktu yang paling tepat untuk memberikan nasehat kepada siswa adalah pertemuan terakhir menjelang ujian nasional. Ini mungkin yang membedakan saya dengan guru-guru yang lain. 

Pertemuan terakhir menjelang ujian nasional selalu saya manfaatkan untuk berpamitan bersama siswa, meminta maaf karena mereka tidak akan pernah bertemua gurunya lagi dan pelajaran-pelajaran selama SMP lagi secara formal termasuk pelajaran Matematika karena setelah ini mereka akan menjalani ujian nasional dan akan lulus kemudian melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. Pada pertemuan terakhir ini juga saya mengajak para siswa untuk melihat kebelakang tentang sejarah perjalanan mereka selama sekolah di SMP tentang suka dan duka selama tiga tahun berjuang belajar bersama dan kini sudah berakhir. 

"Semua kenangan suka maupun duka selama ini, sekarang akan menjadi sebuah sejarah atau kisah terindah dalam kehidupan kamu" tutur saya kepada siswa. "kelas ini, papantulis, bangku dan semuanya yang ada di sini sekarang akan menjadi saksi bisu bahwa kalian pernah berada di sini dan belajar disini. Jangan lupakan sekolah ini yang pernah hadir dalam kehidupan kalian" lanjut saya sambil membangkitkan kesadaran meraka dan memotivasi para siswa.

Tidak sedikit di antara para siswa yang mengeluarkan air mata. Di sini menunjukkan bahwa, selama ini jika kita berbicara masalah kenakalan siswa, kemalasan siswa.

SMP Negeri 1 MHU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun