Oleh Abd. Hayyi; Guru di pelosok desa
Banyak ahli psikologi dan pendidikan berpendapat bahwa kreativitas adalah keterampilan psikologis yang dibutuhkan untuk sukses di sekolah maupun di dunia kerja di masa yang akan datang. Dengan demikian, guru memiliki kewajiban untuk mengajar dan memupuk kreatifitas siswa. Pengetahuan atau kognisi yang berhubungan dengan tugas hafalan dapat diselesaikan oleh mesin, dan hampir semua informasi tersedia dengan satu klik. Guru harus siap beradaptasi dan terus berinovasi memecahkan masalah secara kreatif dalam pembelajaran.
Dunia saat ini telah mengalami situasi yang serba cepat dan kompetitif. Kreativitas adalah keterampilan penting untuk menjadi sukses di semua bidang pekerjaan. Kreativitas dapat dipupuk dengan mengajar siswa untuk berpikir “out of the box” dan memecahkan masalah secara kreatif. Kreativitas adalah keterampilan berpikir yang sulit diperoleh, dan juga yang paling dicari. Definisi kreativitas yang paling mudah dipahami adalah menghasilkan sesuatu yang baru. Hal baru itu bisa berupa ide, karya, seni, penemuan, menemukan masalah baru untuk dipecahkan, mengambil risiko yang masuk akal, atau langkah-langkah pembelajaran baru di kelas.
Kreativitas selalu dimulai dengan imajinasi, dan sejarah menunjukkan bahwa banyak hal yang kita bayangkan kemudian benar-benar tercipta. Kreativitas secara langsung meningkatkan motivasi pembelajaran dan memperdalam pemahaman siswa. Kreativitas dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena melibatkan emosional yang positif dalam diri siswa.
Kreativitas dapat membantu siswa mendapatkan dampak positif pada pembelajaran dan menjadikannya menyenangkan. Kreativitas memungkinkan seseorang untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari dan menjadi lebih produktif. Kreativitas membantu meningkatkan keterampilan berpikir praktis sebagai salah satu tujuan penting dalam pendidikan.
Rasa keingintahuan dan imajinasi adalah kata kunci dari kreativitas, karena kreativitas adalah keinginan seseorang untuk menemukan solusi kreatif untuk setiap masalah. Usia sekolah adalah masa yang paling cocok untuk mengembangkan pikiran dan imajinasi kreatif karena manusia cenderung belajar lebih cepat ketika masih muda. Oleh karena itu, mengembangkan pola pikir kreatif pada anak usia sekolah menjadi sangat penting.
Sebagai seorang guru tidak boleh apriori bahwa anak tidak akan bisa begini atau tidak akan bisa begitu. Siswa cenderung mempelajari hal-hal baru dengan cepat karena usia mereka masih segar untuk berfikir, karenanya mempelajari hal-hal baru relatif lebih mudah. Selain itu, melihat siswa lain melakukan hal-hal kreatif dapat meningkatkan motivasi siswa untuk lebih kreatif juga.
Keingintahuan menyebabkan seseorang lebih kreatif; pikiran ingin tahu adalah proses yang paling kreatif. Kreativitas membantu dalam pengembangan keseluruhan individu, dan karenanya guru perlu mengembangkan pikiran siswa yang kreatif dan ingin tahu. Berbagai cara untuk mengembangkan kreativitas pada siswa tercantum di bawah ini:
Menginspirasi siswa untuk mengambil risiko
Untuk menjadi kreatif, siswa harus berani mencoba hal-hal baru dan bereksperimen dengan ide-ide yang berbeda. Kreativitas membutuhkan keberanian, pengambilan risiko, dan ketekunan. Siswa tidak boleh takut akan kesalahan atau kritik, tetapi melihat ini sebagai peluang untuk berkembang. Dorong mereka untuk mengambil risiko dalam mengerjakan tugas mereka dengan memberi mereka kesempatan untuk mengeksplorasi pemikiran mereka dan menghasilkan solusi inovatif pada berbagai tugas proyek yang mereka kerjakan sehingga mereka dapat menunjukkan apa yang mungkin terjadi ketika mereka melakukan kreatifitas.