Mohon tunggu...
Gani Islahudin
Gani Islahudin Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Baca aja dulu, opini belakangan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Binatang yang Berpolitik

4 September 2023   15:29 Diperbarui: 4 September 2023   15:44 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Binatang yang berpolitik (Foto: boingboing.net)

"Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan"

_Gus Dur

Akurasi.co - Tidak akan ada habisnya jika membahas tentang politik, negara dan kekuasaan. Lalu apa politik itu? pernah atau tidak kita sedikit mencari tahu asal usul kata "Politik" dan sejarah dari politik itu sendiri?

Akhir-akhir ini, politik membuat kita judek, sibuk dan menjadi bahan yang paling empuk untuk dibahas dari mulai di gedung-gedung mewah hingga lapisan masyarakat yang paling bawah.

Apa lagi situasi saat ini yang begitu riuh antar partai koalisi. Khiant dan saling senggol. Rebutan kawan, saling jegal, hingga melempar kelakar untuk menyindir satu sama lain.

Inilah intrik politik yang setiap hari kita saksikan di layar televisi. Para elit-elit begitu lihai memainkan mulutnya dengan kata-kata manis. Yang terlihat kalem, bisa menusuk, yang terlihat garang malah sangat lembut. Sekali lagi kita tidak tahu, tawar-menawar yang mereka lakukan. Kita sebagai masyarakat biasa hanya bisa menonton dan menilai sesuai kapastitas kita masing-masing.

Masyarakat mulai terpolarisasi semenjak pristiwa keselip lidah pak Ahok dan videonya dipotong lalu disebarkan sehingga menimbulkan gejolak yang sangat luar biasa di negeri ini.

Hingga akhirnya Ahok menjadi pesakitan atau korban politik. Tidak sampai disitu, ternyata setelah Ahok dimasukkan dalam penjara, gejolak dan benih-benih perpecahan dan kebencian mulai muncul. Sentimen agama mulai di amplifikasi sedemian hebat.

Para politikus yang berkepentingan mulai menggoreng isu-isu "Anti Ulama" pada petahanan, isu bangkitnya PKI yang semakin hari terdengar di seluruh masyarakat Indonesia.

Masyarakat mulai ketakutan, mulai saling tunjuk, mulai saling mengkafirkan, mulai saling membenarkan kelompoknya. Rasanya perpecahan itu semakin membesar dengan di katagorikan ada Ulama baik dan Ulama buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun