Kabupaten Wonogiri secara geografis terletak sebagai salah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Wonogiri adalah salah satu kabupaten terluar dari provinsi Jawa Tengah, karena di Kabupaten Wonogiri beratasan dengan 2 provinsi sekaligus yaitu Kabupaten Pacitan provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Gunung Kidul DIY.Â
Kondisi wilayahnya pun hampir sama berupa pegunungan berbatuan. untuk area pertanian sebagian besar adalah berupa lahan tadah hujan ada juga sebagian berupa lahan irigasi. untuk luasan area lahan tanaman jagung di dalam Kabupaten Wonogiri ada sekitar kurang lebih 66.742 ha dengan capaian produksi lahan sekitar 3,8 jt kwuintal/tahunnya.Â
Untuk luasan lahan pertanian di Kabupaten Wonogiri mencapai 98.082 dari luasan lahan tersebut dapat dibilang bahwa di daerah Kabupaten ini bisa dibilang sangat menjanjikan. lahan pertanian di Kabupaten ini mencapai 53.82% dari seluruh wilayah Kabupaten. untuk sektor pertaniannya masih bisa dikatakan kuran karna hanya berkisar 3.970 unit dengan panjang 1.560 km.Â
Untuk tanaman jagung sendiri adalah komonditas yang dapat diunggulkan karna memiliki peluang pasar yang cerah untuk masa yang mendatang, karna tanaman jagung bisa diolah menjadi beberapa bahan olahan jadi ataupun setengah jadi. pada jagung memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi selain itu didalam jagung juga memiliki zat-zat sebagai bahan pangan penganti beras. tanaman jagung paing optimal di budidayakan didaerah dataran rendah dengan suhu yang hangat dan mencahayaan matahari penuh.Â
jagung adalah salah satu tanaman yang tidak memerlukan perawatan yang khusus karna untuk tanaman jagung sendiri adalah yang mudah untuk dibudidayakan. ada beberapa tahapan yang diperlukan dalam pembudidayaan tanaman jagung langkah yang pertama adalah pemilihan benih yang berkualitas setelah itu persiapan lahan tanam, selanjutnya adalah proses penanaman benih jagung, setelah penanaman ada proses pemupukan dan pemeliharaan tanaman, setelah itu tahapan yang terakhir adalah masa panen dan pasca panen.
Dalam kesempatan kali ini hal yang akan dibahas adalah pada fase masa pemupukan awal tanaman jagung menggunakan pupuk cair organik, pengolahan dengan cara penanaman organik kedepannya memiliki peluang pasar yang lebih stabil dikarenakan semakin banyak orang yang sadar akan kebutuhan makanan yang sehat untuk dirinya sendiri juga buat keluarganya untuk itu produk-produk tanaman jagung organik dapat menjadi opsi. asalah lain pengunaan pupuk organik cair pada awal pemupukan jagung sendiri tidak terlepas dari wilayah Wonogiri yang banyak terdapat para petani yang memelihara ternak, untuk itu banyak ditemukan kotoran-kotoran dari ternak yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik cair ini.Â
Maka dari ini antara dunia pertanian dan dunia peternakan bisa saling bersinergi guna terwujudnya pertanian yang berkelanjutan yang selaras dengan alam dan juga ramah dengan lingkungan. untuk pupuk cair organik ini dapat dibedakan menjadi dua macam tipe jenis pupuk  yang dibuat dari proses pengomosan, yang pertama adalah pupuk organik cair yang dibuat dengan cara melarutkan pupuk organik padat yang sudah jadi atau setengah jadi ke dalam air. tipe pupuk yang dilarutkan dpat berupa pupuk dari potongan daun-daun hijau, pupuk kandang, pupuk kompos, atau campuran dari semuanya.
Untuk tipe pupuk cair yang satu ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan pupuk organik padat hanya saja pada pupuk ini berupa cairan. suspensi pada pupuk ini adalah tidak stabil dan mudah mengendap. untuk jangka waktu penyimpanan pupuk cair jenis ini juga tidak bisa terlalu lama, begitu jadi harus langsung digunakan. penggunaan pada pupuk organik jenis ini disiramkan pada sekitaran tanaman, tidak dianjurkan untuk penyemprotan langsung pada daun, dan untuk pupuk selanjutya ada jenis pupuk organik cair yang  cara dibuat dari bahan - bahan organik yang dipermentasikan terlebih dahulu dalam kondisi anaerob dengan bantuan mikroorganisme hidup. bahan dari pupuk ini bersal dari bahan organikyang belum dikomposkan.Â
Kandungan unsur hara yang terdapat dalam pupuk ini bersifat cair jadi untuk larutannya lebih stabil dan jika dibiarkan  tidak muadah mengendap.  oleh karena itu karakteristiknya berbeda dengan pupuk organik cair yang pertama tadi. cara pengaplikasiannya untuk pupuk yang ini lebih optimal jika langsung disemprotkan pada daun. dan pengunaan pupuk organik cair ini tidak bisa dijadikan sebagai sumber pupuk yang utama di dalam budidaya tanaman jagung, sebaiknya tetap mengunakan pupuk organik adat sebagai bahan pupuk utamanya.Â
Tetapi penggunaan pupuk organik cair diawal proses pertumbuhan jagung ini dapat memberikan pengaruh yang nyata untuk pertumbuhan jagung terutama untuk tinggi tanaman dan kualitas dari akarnya. pemupukan pertama dalam tanaman jagung diberikan saat 20-28 hari setelah tanam, pemberian pupuk organik cair dengan dosis takaran 500 ml untuk per tangkinya  pemberian pupuk di usia segini berpengaaruh pada tinngi tanaman jagung, hal ini disebabkan karena perakaran tanaman sudah berkembang dan aktif menyerap unsur hara disekitar tanaman jagung itu sendiri.Â
Pemberian pupuk organik cair pada fase awal pertumbuhan tanaman jagung sudah mampu memenuhi kebutuhan unsur hara untuk pertumbuhan tinggi dari tanaman jagung. pemberian pupuk organik cair ini juga sekaligus dapat meminalisir terjadinya serangan hama dan penyakit pada tanaman.Â