Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Catatan Kecil untuk PSSI

6 September 2019   01:37 Diperbarui: 6 September 2019   02:18 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Drama laga Timnas Senior Indonesia versus Timnas Malaysia dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022, Kamis malam (5/9/2019) sungguh melukai publik sepak bola nasional.

Bagaimana tidak, Timnas yang digadang-gadang dapat lolos dari fase grup, baru bertanding di laga perdana dan berlaku sebagai tuan rumah saja malah harus bertekuk lutut dari seteru abadi, Timnas Malaysia.

Bahkan, Timnas Malaysia yang biasanya sampai harus mengeluarkan jurus taktik dan intrik provokasi, kali ini dengan bermain normal saja dapat menaklukan penggawa Garuda di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Siapa biang keladi dari kekalahan Timnas kali ini? Sudah barang tentu, pihak pertama yang patut disalahkan adalah PSSI.

Bukannya mericek kondisi fisik pemain Timnas sebelum tampil, dan memberikan masukan kepada pelatih jangan sampai salah memasang komposisi pemain, PSSI malah sibuk mencari keuntungan finansial dari laga ini dengan menjual tiket mahal.

Apa hasilnya? Timnas kalah, suporter rusuh. Bagaimana tidak? Suportor.yang sudah rela merogoh kocek dengan membeli tiket mahal, ternyata harus menelan pil pahit, hadir di Stadion, namun menyaksikan suguhan permainan Timnas yang di luar ekspetasi.

Bukan mustahil, kerusuhan akan tetap terjadi, bila pun tiket murah, karena suporter sudah sangat rindu Timnas berprestasi. Terlebih sampai ada ungkapan bahwa boleh Indonesia kalah dari Timnas negara lain, tapi bukan oleh Malaysia.

Tapi mengapa, melawan Malaysia, PSSI dan Pelatih sampai salah memasang komposisi pemain?

Bila pada akhirnya Timnas kalah, lalu ada kerusuhan, apa artinya uang hasil jualan tiket terkumpul banyak, namun hasilnya Timnas kalah dan ada kerusuhan yang bukan mustahil akan ada hukuman denda dari FIFA?

Semoga kesalahan fatal PSSI dan pelatih Timnas senior tidak terjadi pada Timnas di bawahnya, U-23 asuhan Indra Sjafri, U-19 dengan nakoda Fakhri Husaini, dan U-16 yang dipandu Bima Sakti, yang juga segera unjuk gigi berlaga di turnamen sesuai kelasnya.

Bila pada akhirnya, Timnas kalah, suporter berulah, inilah wajah sepak bola nasional yang senantiasa gagal karena pengurus PSSI hanya berpikir untuk kepentingannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun