Sebaliknya, kendati berupaya tampil ngotot dan mampu mengimbangi permainan lawan, anak-anak Depok United tetap tak dapat menyembunyikan kondisi asli manajemen dan dukungan untuk mereka.
Belum lagi babak pertama usai, sudah ada pemain yang ditandu ke luar lapangan karena cidera. Bahkan  babak kedua baru berjalan beberapa menit saja, Depok United sudah kehabisan stok pergantian pemain karena dua pemain menyusul tak dapat melanjutkan laga karena kram kaki.
Di babak kedua, nampak jelas, fisik anak-anak Depok merosot tajam, sementara Patriot CB justru bermain dengan sangat leluasa menekan karena unggul fisik, hingga akhirnya datanglah gol akibat pelanggaran yang tidak dapat dihindari oleh anak Depok.
Meski dalam laga hadir Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna dan Sekum Askot PSSI Depok, Ade Firmansyah, tetap saja belum mampu memompa semangat dan menaikkan permainan anak-anak Depok secara instan.
Namun, catatan menarik yang dapat saya ungkap atas jalannya laga adalah, meski perbedaan manajerial dan dukungan yang  berbanding terbalik, andai tidak ada pelanggaran dan menjadikan tendangan bebas, maka Patriot CB hanya akan pulang membawa 1 angka.
Andai saja pemain depan Depok United cerdas, peluang yang sudah di depan mata, sudah berhadapan 1 lawan 1 dengan kiper, dan dapat menyelesaikan menjadi gol. Bukan mustahil pemenangnya sore itu adalah Depok United.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H