Seperti yang sudah saya prediksi, laga Garuda Nusantara versus Timor Leste akan berjalan alot. Namun, atas kecerdasan intelgensi dan personaliti para penggawa Garuda, plus teknik dan speed yang cukup mumpuni, pasukan Timor Leste yang tidak bosannya gemar memancing emosi, dapat dijinakkan 4 gol tanpa balas.
Bila ditelisik lebih mendalam, sejatinya pasukan Timor Leste yang diarsiteki warga Indonesia, Andi Susanto cukup terkecoh oleh nama-nama tenar anak-anak Garuda.
Andi yang cukup memahami, kualitas individu pemain Indonesia, meski Bagus Kaffi disimpan karena cidera, lalu posisinya diisi oleh Mochamad Supriyadi, maka menjadikan konsentrasi pertahanan Timor Leste terpusat kepada Supriyadi.
Namun, hal itu justru menjadi bumerang, ketatnya perhatian dan penjagaan terhadap Supriyadi, justru menjadi peluang bagi pemain lain Indonesia yang  malah kurang terkawal, mudah menceploskan 4 gol.
Bahkan atas konsentrasi yang terpusat kepada Supriyadi, di awal laga dan diakhir laga, kapten dan pemain bertahan Timor Leste sempat "memakan" Supriyadi dan menjadikan laga hampir saja ditutup dengan kericuhan. Wasitpun mengeluarkan kartu merah untuk pemain yang menginjak Supriyadi.
Beruntung, kecerdasan intelegensi dan personaliti pemain Garuda, menjadikan perseteruan segera padam.
Kini, dua laga sudah dilewati Indonesia U-18 di Piala AFF U-18 2019 dengan mengesankan. Menang 7-1 atas Filipina (6/8/2019) dan 4-0 atas Timor Leste (8/8/2019).
Hal yang menarik, dalam dua laga yang sudah dilewati, demi mengamankan posisi dan mendulang point, Fakhri Husaini benar-benar menurunkan komposisi pemain terbaiknya.Â
Praktis, dalam dua laga tersebut, hanya ada dua nama pemain yang berubah dalam komposisi. Saat meladeni Timor Leste, Â Bagus Kaffi disimpan diganti Mochamad Supriadi dan Salman Alfarid ditukar Yudha Febrian sebagai starter.
Dalam laga ketiga kontra Brunei Darussalam di Stadion Go Dao, Binh Duong, Sabtu (10/8/2019), pelatih Fakhri Husaini tentu akan memberikan kesempatan pemain lain merumput.
Masalahnya bukan mengecilkan kualitas Brunei, namun turnamen yang cukup ketat dan hanya berselang satu hari untuk terus bertanding, maka perlu bagi pemain yang sudah turun secara reguler, diberikan porsi istirahat.