Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kepercayaan Diri Pemain Akan Jadi Kunci Timnas U-15 Jungkalkan Thailand

6 Agustus 2019   18:13 Diperbarui: 6 Agustus 2019   18:21 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Langkah mudah Garuda Nusantara dalam laga perdana Piala AFF U-18 2019 di Vietam telah ditunjukkan dengan menggunduli Filipina 7-1.

Bisa jadi dalam laga kedua, saat meladeni Timor Leste, pasukan Fakhri Husaini akan tetap memenangi laga, namun tidak semudah saat merontokkan Filipina sore ini.

Namun demikian, kemenangan 7-1 atas Filipina, jelas menjadi spirit dan motivasi tersendiri bagi adik-adiknya Garuda Nusantara yang akan menjalani laga sebenarnya, saat bentrok menghadapi tuan rumah dalam partai semifinal Piala AFF U-15 2019 di Institute of Physical Education Chonburi Campus 1, Chonburi, Rabu (7/8/2019).

Meski bermain sangat mengesankan sepanjang babak penyisihan dan keluar sebagai juara Grup A,  dapat dipastikan Thailand bukanlah lawan yang sekelas dengan tim-tim yang telah dijungkalkan Garuda Asia.

Atas prestasi di fase grup, skuat asuhan pelatih Bima Sakti ini sejatinya tetap berpeluang melangkah ke partai puncak dengan beberapa catatan.

Memang timnas Indonesia U-15 menjadi juara grup dengan empat kali menang dan sekali imbang serta menjadi tim paling produktif dengan memasukkan 15 gol dan hanya kemasukan satu gol.

Selain itu,  kualitas individu pemain yang merata dan postur pemain yang sebagian besar ideal, ditunjang dasar bermain bola dengan filosofi filanesia, membuat Valeron dan kawan-kawan tak terbendung di fase grup.

Catatan mengilap di babak penyisihan dan kelebihan lainnya, tentu saja tidak dapat dijadikan tolok ukur untuk partai hidup mati di fase gugur. Sebab, kualitas lawan yang dihadapi selain berlaku sebagai tuan rumah, juga belum dapat diukur, apakah kualitas tim di Grup A dan Grup B sama.

Bila selama fase grup sektor pertahan Indonesia hanya diuji oleh Vietnam dan Timor Leste, rasanya Thailand masih lebih baik dari dua tim yang merepotkan lini belakang Indonesia di babak penyisihan.

Untuk itu, saat bentrok dengan Thailand, lini belakang harus fokus pada menit-menit awal dan menit-menit akhir, karena Thailand sangat cerdas dalam melakukan serangan balik.

Berbeda dengan Indonesia, selama penyisihan grup, tuan rumah memiliki penyelesaian akhir yang mumpuni dengan skema serangan balik cepat didukung oleh kecepatan pemain mereka, akurasi umpan yang sangat terukur serta memiliki pemain dengan postur ideal dan kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun