Dengan kondisi seperti ini, sejatinya KPU semakin terlihat sebagai aktor yang memang hanya diinstruksi oleh sang sutradara.Â
Kasihan KPU, karena kena marah warganet. Banyak warganet yang menyayangkan pengumuman resmi dilakukan pada dini hari, tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Hal inilah yang memantik kemarahan warganet, sebab sebelumnya pengumuman hasil rekapitulasi akan diumumkan pada 22 Mei 2019 besok, namun malah dimajukan dan sembunyi-sembunyi.
Apa yang dilakukan KPU tak ubahnya budaya dan tradisi pemerintah dalam menaikkan harga BBM.
Sementara KPU melakukan adegan ending yang dimajukan, pihak keamanan juga sibuk mengurus rakyat yang hendak masuk Jakarta untuk demonstrasi.Â
Situasinya menjadi luar biasa ironis. Sebenarnya sedang terjadi apa di negeri ini? Siapa penulis naskah/skenarionya? Siapa sutradaranya? Apakah drama/sinetron ini, akan naik juga menjadi hiburan layar lebar, film? Inilah kisah KPU dan dramatisasinya.
Dengan situasi seperti ini, apakah akan lahir pemimpin yang amanah dan dicintai rakyat?Â
Semoga NKRI terus dilindungi dan segera dijauhkan dari tangan-tangan angkara. Semoga ramadan tetap indah dan kita semua dapat menjalankan ibadah penuh berkah. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H