Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kurikulum Filanesia Garansi Prestasi Timnas

1 Mei 2019   13:18 Diperbarui: 1 Mei 2019   13:31 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rangka menyempurnakan Kurikulum Filanesia, PSSI menggelar pertemuan dengan semua pelatih Timnas Indonesia di Kantor PSSI, Senin (29/4/2019).

Dalam pertemuan tersebut dihadirkan lima pelatih timnas, yakni Simon McMenemy (senior), Indra Sjafri (U-23), Fakhri Husaini (U-18), Bima Sakti (U-16), dan Rully Nere (putri).

Pertemuan dipimpin langsung oleh Sekjen PSSI, Ratu Tisha dan persoalan Kurikulum dipandu langsung oleh Direktur teknik PSSI, Danurwindo dalam rangka penyempurnaan Kurikukum Filanesia.

Apa yang dilakukan oleh PSSI terutama oleh Direktur Tekniknya, memang hampir tidak pernah terjadi di era kepemimpinan PSSI sebelumnya.

Di tangan Danurwindo, rasanya mimpi agar sepakbola nasional berprestasi dengan pedoman Kurikulum yang baku menjadi secercah harapan.

Kurikulum Filanesia yang mengakomodir tentang pola pembinaan sepakbola nasional mulai dari sepakbola akar rumput (usia.dini dan muda) hingga mengerucut ke Timnas Senior, menjadi garansi akan adanya arah pembinaan, pelatihan, hingga kompetisi yang satu arah, sehingga lahirmya pemain nasional handal dari setiap kelompok umur hingga Timnas Senior memang sesuai dengan visi misi dan tujuan prestasi sepakbola nasional.

Filanesia merupakan filosofi yang menjadi fondasi sepak bola Indonesia, yang diterapkan dalam pembinaan usia muda sampai jenjang senior. Selain itu, Filanesia juga panduan sepak bola Indonesia dalam mengembangkan teknik bermain dan aplikasinya di lapangan.

Kendati pertemuan tentang progres Kurikulum Filanesia tersebut akan diadakan secara berkala oleh PSSI, sayangnya, sejauh ini PSSI belum pernah melibatkan stakeholder terkait dalam hal ini Kementrian Pendidikan. Sebab, bicara Filanesia atau baca akar sepakbola Indonesia yang dimulai dari usia dini/muda, tak ubahnya.membicarakan pembinaan dan pendidikan formal seperti di sekolah.

Terlebih, bila konten pembinaan karakter masukkan dalam ranah Kurikulum Filanesia, PSSI tidak cukup hanya mengandalakan pada kekuatan sendiri (Direktur Teknik dan Tim Pelatih Nasional) untuk mengolah dan menyempurnakan Kurikulum tersebut.

PSSI tidak boleh hanya mendengar dan menerima masukan saja dari berbagai pihak dalam melahirkan Kurikulum Filanesia, namun juga harus terbuka dan merangkul pihak terkait dan tim ahli Kurikulum Pendidikan.

Menerbitkan Kurikukulim Pendidikan Sepakbola, tidak cukup hanya melibatkan praktisi, namun harus ada tim ahli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun