Bila sudah begini, karena permainan politik yang cantik dari para elite politik dan lembaga survei, serta sarat berbagai kepentingan, meski Pemilu terkesan terlaksana dengan LUBER, Â rakyat tahu bahwa Pemilu 2019 penuh intrik dan taktik.
Kalau sudah begini siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan jadi sangat jelas.
Bila selama ini kita mendengar organisasi olahraga dijadikan kendaraan politik oleh para oknum yang ingin mendapatkan "kursi" dengan jalan instan, maka terkait dengan pemilu, maka rakyatlah yang dijadikan kendaraan politik oleh para elite politik. Karenanya lembaga survei yang benar-benar murni bisnis, sangat dijadikan ujung tombak oleh partai politik pendukung paslon untuk terus gencar menggiring opini rakyat dengan melempar hasil survei yang bukan rahasia lagi "berbayar".
Setali tiga uang, rakyatpun ada kecurigaan kepada KPU menyoal hasil QC. Terlebih seluruh stakeholder terkait pemilu tidak lain adalah bagian dari pemerintah/petahana.
Bila hal-hal tersebut yang sudah terbaca oleh rakyat benar, maka sayang, Presiden Pilihan Rakyat dapat berganti tajuk menjadi Presiden Pilihan Lembaga Survei dan KPU.Â
Kasihan Pak Jokowi, menang tapi dianggap curang. Kasihan Pak Prabowo, kalah karena menganggap dicurangi.Â
Jadi, benarkah Presiden nanti benar-benar hasil pilihan rakyat? Atau hasil pilihan lembaga survei?
Atau hasil pilihan KPU?
Semoga benar-benar pilihan rakyat. Amin.