Selalu menyiakan kesempatan, itulah yang sering dilakukan Indra Syafri saat membesut Timnas. Kali ini, dengan membawa hampir semua pemain yang sarat pengalaman di Liga 1, namun untuk lolos fase grup saja, harus bersusah payah hingga akhir laga penyisihan.
Bila sebelumnya, Indra bangga dengan adat rotasi pemain, maka dalam event Piala AFF ini, strategi "Open Play" yang diusungnya, membuat Timnas U-22 harus berjuang hingga laga terakhir fase grup.
Sayang. Ini Timnas! Siapapun pelatihnya, seharusnya dapat menyiapkan tim untuk kuat di barisan tengah, tajam di depan, dan kokoh di belakang.
Beda dengan pelatih Sekolah Sepakbola atau tim pembinaan lainnya, yang hanya memiliki stok pemain sesuai siswa yang dimiliki, bila ikut kompetisi, maka pelatih akan kesulitan menerapkan taktik dan strategi karena keterbatasan stok pemain di semua posisi.
Memang belum terlambat untuk lolos dari Grup B, namun, nampak jelas Indra menyia-nyiakan kesempatan di depan mata saat meladeni Malaysia.
Tetap bermain "open play" meski tim butuh kemenangan.
Tidak habis pikirnya, cara "open play" Indra ini adalah yang kelima sejak Timnas U-22 beruji coba hingga turun di Piala AFF.
Apa kira-kira yang akan dilakukan Indra saat meladeni Kamboja yang justru sudah menjadi juara Grup B. Kasihan anak-anak, harus selalu bertanggungjawab di saat terakhir penyisihan demi sekadar lolos. Padahal target tim adalah juara.
Laga terakhir sebagai penentu tim pendamping Kamboja akan berlangsung malam ini. Meski situs resmi AFF menyebut laga Malaysia Vs Myanmar yang akan digelar di Stadion Nasional Olimpik, Kamboja, pada Jumat (22/2/2019) berlangsung lebih awal pukul 15.30 baru setelahnya Indonesia meladeni Kamboja pada pukul 18.30. Namun, karena masih ada tiga tim yang memiliki kans lolos, maka kemungkinan laga akan berlangsung bersamaan pada pukul 18.30 WIB.
Baik Indonesia, Myanmar, dan Malaysia? Masih sama-sama punya kesempatan lolos. Untuk itu, syarat mutlak? Penggawa Garuda wajib menang atas Kamboja. Maka hasil apapun di laga Myanmar vs Malaysia tidak berpengaruh.
Jika akhirnya Timnas U-22 dapat lolos ke semifinal, Witan dan kawan-kawan telah ditunggu oleh tim besar Asia Tenggara, Vietnam, juara Grup A.
Indra, boleh bermain dengan strategi "Open Play", namun tetap perhatikan sektor pertahanan. Harus seimbang, tajam di depan, kuat di tengah, dan kokoh di pertahanan. Selama lima pertandingan, Anda begitu abai  di sektor gelandang bertahan yang akhirnya membuat sektor belakang dan penjaga gawang sangat mudah ditembus lawan.