Tapi, kira-kira, akan jadi seperti apa PSSI dan sepakbola nasional bila nama-nama baru tersebut, benar-benar mengendalikan PSSI dan sepakbola nasional, sedang mereka adalah orang-orang yang sekarang sedang malang melintang di dunia politik.
Mau jadi apa organisasi PSSI dan sepakbola nasional ke depan? Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saja tidak henti menangkapi sosok pejabat yang beredar dari dunia politik.
Sulit rasanya sepakbola nasional akan bangkit, bila organisasinya juga akan dikendalikan oleh para politikus.
Akan banyak sekali, kepentingan-kepentingan dalam sepakbola nasional pada nantinya. Sepakbola akan terus seksi. Menjadi kendaraan siapa saja yang ingin turut menikmati rasa kepemilikannya, meski semua itu bergantung kepada para pemilik suara.
Bila mundurnya Edy juga benar karena para pemilik suara disuap untuk menandatangani mosi tidak percaya, dan Satgas Antimafia Bola tidak mengusut hal ini, maka, model ini akan menjadi lahan subur bagi mereka semua  untuk menjalankan tradisi lama di sepakbola nasional.
Kita tunggu. Haruskah nakoda baru PSSI politikus? Tanpa politikus saja, PSSI dan sepakbola naaional sudah penuh intrik dan politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H