Belajar dari Timnas U-16 dan kegagalan Piala Asia 2014
Jadikan pengalaman Timnas U-19 yang terhenti di babak delapan besar Piala Asia U-16 dan gagal lolos ke Piala Dunia U-17, sebagai modal berharga, agar Timnas U-19 dapat terus melaju hingga fase semifinal, alias masuk empat besar alias lolos ke Piala Dunia.
Lupakan pengalaman buruk tahun 2014, tatkala pasukan yang dipimpin Indra Sjafri pula dalam Piala Asia U-19, penggawa Garuda terpuruk di fase grup setelah dikalahkan beruntun oleh Uzbekistan, Australia, dan Uni Emirat Arab. Dari tiga pertandingan penyisihan Grup B Piala Asia U-19 pada 2014, Evan Dimas dan kawan-kawan gagal mencetak sebiji poin.
Bila berkaca kepada Timnas U-16 asuhan Fakhri Husaini, yang selalu menurunkan skuat utama dalam setiap laga, dan merotasi pemain benar-benar karena sesuai kebutuhan tim, strategi, dan kesiapan pemain, maka Indra yang terlihat gemar merotasi pemain saat laga uji coba, mulai laga nanti malam, Indra wajib berpuasa atas nama rotasi pemain.
Kini 23 pemain yang berada dalam skuat Timnas U-19 adalah penggawa terbaik yang dipilih Indra karena memiliki standar dan layak memakai jersey Timnas, namun dari 23 pemain yang ada, tentu saja ada 11 pemain terbaik yang layak selalu dikedepankan. Indra tidak boleh bimbang dan ragu lagu menentukan 11 pemain utama dan 3 pemain pengganti dalam setiap laga di fase grup.Â
Tidak perlu rotasi atau mengganti pemain, bila pemain utama selalu dapat menunjukkan performa terbaik dan bertanggung jawab pada diri sendiri, tim, dan target yang dibebankan. Tidak egois dan individulistis.
Dalam laga, segera tarik pemain yang tidak berkontrubusi, tidak menunjang tim, dan tidak berpikir untuk kemenangan tim. Pastikan 11 pemain adalah individu yang cerdas intelegensi dan personaliti, pun tidak Egy sentris, mengingat kebintangan Egy yang bukan lagi menjadi perhatian tim sepak bola Asia, tetapi dunia.
Ayo Indra, belajar dari kegagalan Piala Asia U-19 2014, belajar dari adik Timnas U-16 yang selalu menurunkan pemain terbaik di setiap laga, bukan rotasi karena berpikir 23 pemain semua memiliki talenta yang sama dan seimbang. Buang paradigma startegi Anda saat laga-laga uji coba. Mulai malam nanti, sudah even resmi yang ada beban tergetnya, pretasi langkah awalnya lolos fase grup dulu.
Bagi penggawa Garuda, Egy dan kawan-kawan, tetap rendah hati, terus tunjukkan performa terbaik hingga tiket lolos Piala Dunia tergenggam. Pikirkan kepentingan dan target tim, untuk prestasi sepak bola Indonesia di kancah Asia dan Dunia.
Selamat memulai perjalanan menuju tangga juara Piala AFC U-19 2018 mulai malam ini pukul 19.00, Kamis (18/8/2018) menghadapi Chinese Taipei di matchday pertama Grup A di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Libas lawan dengan sebanyak-banyak gol. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H