Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Terima kasih Timnas U-16, kalian telah membuka mata dunia bahwa sepakbola Indonesia telah berkembang pesat.
Timnas U-16 memang kalah dari Australia, apapun penyebabnya, Bagus dan kawan-kawan masih muda. Masih dapat terus berkembang. Australia sudah 6 kali masuk final Piala Asia, dan Garuda Asia, inilah kali pertama.
Terima kasih Fakhri Husaini dan seluruh tim pelatih, tangan kalian telah menemukan talenta terbaik hingga meraih Piala AFF U-16 2018 dan meraih peringkat 8 besar Piala Asia 2018.
Kini, Timnas U-16 memang telah membuktikan bahwa di Asia Tenggara adalah jawara, di Asiapun tak dipandang sebelah mata.
Malaysia selalu tuan rumah, Thailand, dan Vietnam sesama tim Asia Temggara, semua tercecer di fase penyisihan grup. Namun, Garuda Asia melangkah tegap ke 8 besar.
Kendati harus mengakui keunggulan Australia 2-3, namun sejatinya, level permainan kalian sudah layak masuk krlas dunia.
Australia hanya beruntung dapat memanfaatkan peluang ketika Timnas U-16 sedang asyik menyerang dengan menghasikan 2 gol. Sementara 1 gol hasil dari memanfaatkan keunggulan teknik.
Sementara, 2 gol Indonesia lahir begitu indahnya lewat Zico dan Rendy. Memang, butuh pembelajaran kembali untuk mengarungi laga genting dan menentukan. Sebuah kelengahan memang harus dibayar mahal.
Kalian masih muda. Masih banyak waktu untuk berbenah. Sekali lagi, teroma kasih penggawa Garuda, tim pelatih, dan seluruh ofisial.Â
Kalian telah membuka mata AFC , Â FIFA, dan dunia bahwa sepakbola Indonesia, superter Indonesia harus diperhitungkan demi menuju Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H