Bukan Joko Driyono dan Luis Milla namannya, bila tidak membuat publik pecinta sepak bola nasional gusar.
Perhelatan Asian Games yang sudah di depan mata dan Indonesia berlaku sebagai tuan rumah, justru untuk pemain inti timnas sepak bola yang ditunggu dan diharapkan publik, hingga saat ini masih disimpan rapat oleh PSSI.
Sebaliknya negara-negara lain termasuk Sang Juara Bertahan Korea Selatan bahkan telah mempublikasikan 20 penggawa mereka yang akan ditugaskan mempertahankan gelar.
Sejatinya, regulasi untuk mendapftarkan pemain tim sepak bola peserta Asian Games sudah ditutup oleh panitia hingga sudah terjadi pula pengundian grup Asian Games. Namun, buntut adanya tuntutan dari Palestina dan Uni Emirat Arab karena tidak masuk dalam pengundian pada 5 Juli 2018, maka drawing cabang sepak bola pun mendapat tuntutan harus diulang.
Karena ada rencana drawing ulang inilah, dijadikan momentum alasan Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono (Jokdri), mengapa skuat timnas U-23 Indonesia untuk Asian Games 2018 pengumumannya masih ditunda.
Pelatih timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, baru mengumumkan 24 pemain yang akan menjalani pemusatan latihan atau training center (TC) di Gianyar, Bali, pada 23 Juli-11 Agustus 2018. Namun, ternyata apa yang diharapkan publik tentang komposisi timnas, seperti budaya yang telah lalu, Milla selalu bermain coba-coba, kendati waktu kick off Asian Games tidak mungkin di tunda.
Sebenanrya Milla yakin tidak, dengan para pemain yang akan dipilihnya? Atau Milla masih mempertimbangkan pemain-pemian titipan yang coba ditawarkan kepadanya? Andai tidak ada rencana drawing ulang, apakah PSSI kini sudah mengumumkan 20 penggawa timnas U-23? Jawabnya belum tentu juga.
Apa yang ditakutkan oleh PSSI atau Milla bila langsung mengumumkan 20 pemain yang memang telah didaftarakan ke panitia Asian Games? Sementara Jokdri sendiri telah memastikan bahwa skuad berkekuatan 20 pemain untuk Asian Games 2018 telah ditentukan pelatih Luis Milla.
Jadi, mengapa Milla tidak cukup percaya diri dengan pemain yang dipilihnya, dan langsung mengumumkan siapa 20 pemain yang telah dipercaya masuk penggawa U-23? Atau memang ini skenario yang dirancang PSSI?
Pengumuman 24 pemian U-23 yang dipanggil mengikuti TC oleh Milla, dan meninggalkan beberapa pemain yang didukung publik sepak bola nasional masuk gerbong timnas, memang menjadikan publik sepak bola nasional terus bertanya mengapa Milla terus berlaku seperti demikian.
Seharusnya, Milla realistis saja, siapa pemain yang memang yakin dipilih sesuai dengan kebutuhannya, umumkan agar publik menjadi tahu secepatnya dan kemudian mendukung timnas. Hentikan membuat gusar publik menyoal timnas U-23 ini. Karena sejak awal dibentuk Milla, selalu saja Milla melakukan perubahan di sana-sini yang banyak keluar dari eskpetasi masyarakat.