Mohon tunggu...
Suparno Jumar
Suparno Jumar Mohon Tunggu... Relawan - Warga negara kecil, berkarya kecil semoga bermanfaat bagi kehidupan

...satu lawan terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sinergi Tanpa Batas

23 September 2017   22:19 Diperbarui: 23 September 2017   23:12 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PASAR Induk Warung Jambu, Kota Bogor. Pasar yang berada di kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, persis berada di sebelah barat sungai Ciliwung. Sebelah Timur sungai adalah Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara. Titik kumpul di lantai 2 Blok B Pasar Induk Jambu Dua. Sungai Ciliwung yang menjadi pembatas kedua wilayah kondisinya hampir sama dengan Ciliwung wilayah lain di Kota Bogor. Sampahnya di beberapa titik menumpuk dan tersebar di darat dan air. Sebagian besar adalah sampah plastik bekas. Ribuan bahkan jutaan bulu ayam terus hanyut terbawa air. Pun dengan jeroannya. Beberapa diantaranya tersangkut diantara bebatuan. Busuk. Siapapun yang mendekat pasti akan mencium aroma tak sedap. 

Sampah-sampah inilah yang akan dipunguti oleh Relawan Laskar Karung-Komunitas Peduli Ciliwung bersama relawan dari Seknas Jokowi, Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Komunitas Peduli Hijau, Osoji Club, Lawalata IPB, Dinas Pasar, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor, Komunitas Pasar Induk Jambu Dua, Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Bogor dan masyarakat ini sekitar. Aksi mulung 'runtah' ini berjalan sekitar 90 menit di luas sekitar 250 x 20 meter. 

Satu kelompok relawan mulai bergerak melewati tangga sebelah timur pasar. Satu kelompok lagi turun dari Bantarjati di timur sungai. Puluhan relawan dengan alat seadanya memunguti sampah. Sampah-sampah ini kemudian dimasukan dalam karung dan trash bag. Sampah plastik, kain, tas, pampers paling mudah ditemui. Tak kurang dari 70 karung berhasil dikumpulkan. Karung-plastik yang berada di sisi timur sungai dipindahkan ke arah barat dengan cara estafet. Tidak hanya itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor bersama tim Sekretariat Nasional Jokowi dan Sutisna KPC Bogor melakukan penanaman beberapa bibit bambu di sekitar DAS Ciliwung di kelurahan Bantarjati. 

Ditemui disela-sela aksi mulung sampah, Nazarudin Ibrahim dari Sekretariat Nasional Pusat Jokowi mengatakan, komunitas yang ada, berupaya membersihkan sampah agar sungai Ciliwung ke depan tidak menjadi tempat sampah. Sungai Ciliwung betul-betul menjadi sumber kehidupan umat manusia. Hal senada disampaikan oleh Isma dari Seknas Jokowi Bidang Perempuan. Sungai Ciliwung yang tercemar sampah dibersihkan sebagai bentuk perwujudan Gerakan Indonesia Bersih dan Revolusi Mental Nasional. Sementara Andalan Abdimas Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Bogor, Teti Marlina berharap, gerakan ini dapat dicontoh dan dilanjutkan oleh masyarakat luas. Tidak hanya di Kota Bogor, namun di kota-kota lain di seluruh Indonesia. 

Tak kalah menariknya adalah pernyataan anak-anak yang tinggal tidak jauh dari sungai. Adalah Wildan (14th), dia sangat sedih karena tidak bisa mandi dan berenang di Ciliwung akibat terlalu banyaknya sampah. Diapun berpesan. Sungai sebagai bagian dari alam semesta harus dijaga. Harusnya kita malu membuang sampah di Ciliwung. Begitulah pesannya sesaat sebelum obrolan selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun