Mohon tunggu...
Suparno Jumar
Suparno Jumar Mohon Tunggu... Relawan - Warga negara kecil, berkarya kecil semoga bermanfaat bagi kehidupan

...satu lawan terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Agustusan dan Anakonda Ciliwung

21 Agustus 2017   11:25 Diperbarui: 21 Agustus 2017   11:56 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RIBUAN acara perayaan HUT RI 72 terjadi dalam bulan Agustus ini. Dari Ujung barat hingga Timur negeri ini. Perayaan dengan upacara bendera dilakukan mulai sekolah, instansi pemerintah dan swasta. Aneka lomba tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Propinsi dan Nasional. Tidak ketinggalan di kantor-kantor kedutaan atau perwakilan Indonesia di luar negeri.

Bulan Agustus bulan penuh dengan keceriaan. Ceria karena anak-anak, orang tua dan dewasa mengikuti lomba. Perlombaan-perlombaan ini menjadi tontonan menarik. Panitia acara dibentuk. Penggalangan dana dengan sukarela dilakukan. Dana-dana yang dikumpulkan untuk keperluan membeli peralatan lomba, mempercantik lingkungan, membeli berbagai macam hadiah.

Bulan ini mengingatkan kembali semangat bersama-sama untuk menuju satu tujuan. Semangat gotong-royong. Seperti semangat pendiri negeri ini. Mereka bahu membahu menyumbangkan tenaga, pikiran waktu, tempat. Bahkan harta, jiwa dan raga. Mereka relakan. Hingga pada puncaknya, teks proklamasi dibacakan oleh Soekarno dan Hatta.

***

Kembali ke sungai sepanjang 120 kilometer. Sungai Ciliwung memiliki nilai ekologis, ekonomis dan stragtegis. Berawal dari hulu di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Sungai ini mengalir melewati Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Madya Jakarta Selatan, Timur, Pusat, Barat dan Utara.

Persoalan sampah masih enggan enyah. Entah sampai kapan. Komunitas yang konsen tidak sedikit jumlahnya. Namun, persoalan ini sangat rumit. Serumit mengurai Anakonda  Ciliwung. Oh, ya. Memang di Ciliwung ada Anakonda? Bukankah Anakonda ada di sungai Amazon. Kami di Komunitas Peduli Ciliwung memberi istilah sampah-sampah yang sulit diangkat dengan Anakonda. Sampah ini biasanya panjang. Anakonda ini terbentuk dari kawat, kabel, tali plastik, karet, selang, kain, kayu, bambu. ranting pohon, yang dililiti kantong plastik, pakain bekas dan aneka sampah. Tak jarang jeroan Anakonda ini berupa lumpur dan pasir.  Kami pernah mengangkat Anakonda Ciliwung sepanjang sekitar 30 meter. Wahhh.... sulit dan beratnya minta ampun.

Anakonda Ciliwung
Anakonda Ciliwung
Membebaskan sungai Ciliwung dari serbuan sampah bukan perkara mudah, Yang susah adalah mengembalikan emangat bersama-sama. Seperti semangat gotong-royong yang pernah membebaskan Nusantara dari penjajahan Belanda. Bukan hanya dari pemerintah dan masyarakat saja. Namun semua harus terlibat dan terus menerus.
Merawat Ciliwung Mesti Bareng-bareng
Merawat Ciliwung Mesti Bareng-bareng
Akankah era kemerdekaan dari serbuan sampah akan terjadi di sungai Ciliwung dan sungai-sungai di Indonesia?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun