Mohon tunggu...
Suparno
Suparno Mohon Tunggu... Editor - Editor
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan lebih tajam daripada pedang, mencoba untuk menjadi penyambung aspirasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Banser Tolak Paham Khilafah di Bangkalan

22 September 2023   05:26 Diperbarui: 22 September 2023   05:33 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah beredarnya undangan ajakan untuk berdiskusi terkait Ideologi khilafah yang meresahkan warga Masyarakat di Bangkalan kini tokoh-tokoh dan Ulama bereaksi keras dengan berbagai cara, tidak ketinggalan sebagai representasi dari Kelompok NU, PAC Ansor dan MWC NU serta Banser Kecamatan Socah melakukan tindakan penolakan terhadap ajaran paham khilafah tersebut dengan memasang Baner cukuo besar bertuliskan "PAC ANSOR DAN BANSER KECAMATAN SOCAH MENOLAK AJARAN KHILAFAH, NKRI HARGA MATI".

Jelas ini ajaran paham khilafah ini sangat bertentangan dengan Ideologi Pancasila. Ini bisa merusak marwah, aqidah, dan tatanan bernegara," katanya, Kamis (21/9/2023).
Menurut Aziz (Ketua PAC Ansor Socah), sebelumnya di Kecamatan Socah bukan hanya sekali dan dua kali saja, bahkan lebih dari dua kali penyebaran ajaran khilafah ini dilakukan.

Oleh karena itu, PAC Ansor, MWC NU, dan Banser Kecamatan Socah menolak keras ajaran paham khilafah ini di Kecamatan Socah. "Kami berharap aparat penegak hukum supaya terjun langsung untuk mencegah ajaran paham khilafah ini," ujarnya.

Sementara itu, Ketua MWC NU Kecamatan Socah Abdullah menyatakan hal yang senada. Menurutnya, pihaknya bukan hanya sekali dan dua kali mengetahui adanya kegiatan-kegiatan ajaran khilafah yang kadang-kadang dikamuflase dengan kegiatan yang lain serta sering menggunakan nama-nama Aswaja, namun isinya paham khilafah.

Cuma kali ini masyarakat sudah sangat resah sehingga kami melakukan suatu tindakan. Salah satunya dengan tegas menolak adanya ajaran khilafah di Kecamatan Socah dengan memasang Baner dan menyebarkan penolakan melalui media sosial," tegasnya.

Masyarakat berharap bahwa dengan adanya isu yang berkembang Khilafah dengan sangat cepat ini, Penegak Hukum dapat segera mengambil tindakan, dan tidak kalah cerdik dengan kelompok yang sering mengatasnamakan Islam tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun