Ketika ruang itu berpindah kaupun telah berubah
Tak perlu kau merajuk akan perubahan rasaku
Karena perubahan itu sebuah keniscayaan yang tak pernah berubah
Pastinya Kau memahami rasaku padamu
Ketika waktu itu mulai berdetak kaupun mulai bergerak
Gerakan menyempurna yang tak pernah sama
Perpindahaan titik yang selalu identik dalam setiap watak
Yang selalu ada jeda dan beda walau samar terasa
Ketika hembusan penuh kemesraan itu hadir kaupun terlahir
Keindahan mulai merasuk walau berawal sedikit menyesak dan linu
Tangisan bayi yang berujung pada hasrat nafs yang menyihir
Sampai tak mau mengulang ruang dan waktu saat itu
Ruang dan waktu bergerak menuju titik persepsi
Perayaan ketidaksadaran meng-ulang seolah tak lekang
Seperti kebisingan terompet dan petasan yang selalu menghiasi
Kesengajaan menghidupkan dan mematikan cahaya ruang
Aku tak mau seperti roda yang berputar tanpa gerak
Yang putarannya melingkari gerigi yang menghabisi kerak
Yang setiap putaran akan aus dan pudar lalu hilang
Aku tak mau seperti kereta yang perpindahannya mengulang
Ulang tahun yang tak perlu diberi ruang perayaan
Karena satu tak akan kembali dan dua tak pernah iri
Ruang dan waktu itu akan terus mencari jalan kesempurnaan
Sampai masa jeda itu membeda dan menghampiri
Mencari jalannya agar tidak mengulang tahun
Melantukan suara agar mulut selalu berkata tentang fakta
Menembus hati agar rasa tak pernah rabun
Merangkai kata agar menemukan makna dalam bait cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H