Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perayaan Ulang Tahun

23 Juni 2018   06:39 Diperbarui: 23 Juni 2018   08:04 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika ruang itu berpindah kaupun telah berubah

Tak perlu kau merajuk akan perubahan rasaku

Karena perubahan itu sebuah keniscayaan yang tak pernah berubah

Pastinya Kau memahami rasaku padamu

Ketika waktu itu mulai berdetak kaupun mulai bergerak

Gerakan menyempurna yang tak pernah sama

Perpindahaan titik yang selalu identik dalam setiap watak

Yang selalu ada jeda dan beda walau samar terasa

Ketika hembusan penuh kemesraan itu hadir kaupun terlahir

Keindahan mulai merasuk walau berawal sedikit menyesak dan linu

Tangisan bayi yang berujung pada hasrat nafs yang menyihir

Sampai tak mau mengulang ruang dan waktu saat itu

Ruang dan waktu bergerak menuju titik persepsi

Perayaan ketidaksadaran meng-ulang seolah tak lekang

Seperti kebisingan terompet dan petasan yang selalu menghiasi

Kesengajaan menghidupkan dan mematikan cahaya ruang

Aku tak mau seperti roda yang berputar tanpa gerak

Yang putarannya melingkari gerigi yang menghabisi kerak

Yang setiap putaran akan aus dan pudar lalu hilang

Aku tak mau seperti kereta yang perpindahannya mengulang

Ulang tahun yang tak perlu diberi ruang perayaan

Karena satu tak akan kembali dan dua tak pernah iri

Ruang dan waktu itu akan terus mencari jalan kesempurnaan

Sampai masa jeda itu membeda dan menghampiri

Mencari jalannya agar tidak mengulang tahun

Melantukan suara agar mulut selalu berkata tentang fakta

Menembus hati agar rasa tak pernah rabun

Merangkai kata agar menemukan makna dalam bait cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun