Mohon tunggu...
SUPARDI HARUN
SUPARDI HARUN Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris

Supardi Harun Ar-Rasyid, seorang guru bahasa Inggris, Founder Gama Nusa , tinggal di Bekasi,hobinya membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesta demokrasi di Valentine day

14 Februari 2024   12:07 Diperbarui: 14 Februari 2024   12:13 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PESTA DEMOKRASI DI VALENTINE DAY

Oleh: Supardi HR

      Hari ini Rabu,14 Februari 2024  merupakan hari kasih sayang atau Valentin day. Namun, seluruh warga negara Indonesia hari ini mengikuti pesta demokrasi. Hajatan besar lima tahunan ini disambut dengan suka cita oleh seluruh warga. Baik mereka yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri. Baik di desa maupun di kota.Mereka berbondong -bondong ke tempat pemungutan suara ( TPS) masing-masing untuk memberikan hak suaranya.

          Pemilu dilaksanakan dilaksanakan secara serentak. Pesta lima tahunan ini untuk memilih presiden dan wakil presiden. Selain itu untuk memilih wakil rakyat. Yang terdiri dari DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota dan DPD.  Para calon wakil rakyat tersebut namanya telah tertera di bawah lambng partainya masing-masing. Pemilu tahun ini diikuti oleh 24 partai.

      Sejak pagi pukul 07.00 TPS telah dibuka. Saya sendiri terdaftar di TPS 30 Perumahan sektor V Bekasi Jawa Barat. Guyuran hujan yang turun sejak malam hari hingga pagi tidak menyurutkan warga untuk datang ke TPS.  Dengan berjalan kaki dan membawa payung warga menuju ke TPS. Alasan mereka tetap datang walau hujan karena akan memberikan hak suaranya atau hak pilihan pada hajatan pesta demokrasi lima tahunan ini. " Sayang kalau tidak memilih, belum tentu 5 tahun masih ada " begitu jawaban singkat ketika salah satu warga ditanya. Selain itu, ada rasa penasaran bagi pemilih muda. Seperti anak saya Ardan Amri yang baru pertama kali ikut nyoblos dalam pemilu.  Dia yang lagi kuliah di Jogja, rela pulang ke Bekasi untuk nyoblos. Ketika ditanya, " Kenapa jauh-jauh dari Jogja pulang ke Bekasi?" Karena penasaran seperti apa nyoblos dalam pemilu karena ini kali pertama aku ikut nyoblos" jawab singkat Ardan.

      Saat saya duduk menunggu panggilan dari panitia KPPS, sempat ngobrol dengan bapak-bapak dan ibu-ibu yang hadir. Mayoritas mereka tidak kenal dengan calon legislatif ,namanya siapa,darimana dan lain sebagainya. Rata-rata mereka hanya kenal nama  calon presiden dan wakil presiden. Hak ini sangat dimaklumi. Karena jumlah caleg yang begitu banyak dan berbeda partai. Beda dengan calon presiden dan wakil presiden hanya  tiga pasangan calon. Sehingga relatif lebih mudah untuk mengenali dan memilih.

    Kertas suara yang lebar dan besar juga kadang membingungkan pemilih.Terutama para orang-orang tua dan pemilih pemula. Sehingga seorang pemilih didalam bilik suara agak lama. Bisa lima sampai  sepuluh menit.  Hal ini tentu para pemilih menunggu agak lama di tempat TPS.

      Pukul 12.00 tempat -tempat TPS akan ditutup. Namun , apabila ada warga yang terlambat datang panitia akan tetap melayani. Karena satu suara akan menentukan nasib bangsa.

   Mari kita tunggu hasil pemilu. Siapa presiden dan wakil presiden Indonesia untuk 5 tahun ke depan.

Salam demokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun