Mohon tunggu...
Supadilah
Supadilah Mohon Tunggu... Guru - Guru di Indonesia

Seorang guru yang menyukai literasi. Suka membaca buku genre apapun. Menyukai dunia anak dan remaja. Penulis juga aktif menulis di blog pribadi www.supadilah.com dan www.aromabuku.com serta www.gurupembelajar.my.id Penulis dapat dihubungi di 081993963568 (nomor Gopay juga)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Banjir Melanda di Kampung Kami Hingga Pusat Kota

5 Juli 2024   10:17 Diperbarui: 5 Juli 2024   10:24 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar museum Multatuli yang terendam banjir (sumber gambar: dokumentasi museum)

Hujan deras sore hari kemarin menyebabkan kampung kami banjir. Hujan memang turun dalam waktu lama dan kencang sehingga debit hujan sangat besar. 

Beberapa titik digenangi air. Beberapa ruas jalan diserbu air. Beberapa kampung direndam air. 

Misalnya di alun-alun Rangkasbitung, jalan Siliwangi, kampung Palaton, kampung dukuh, dan lainnya. Akibat banjir, banyak warga terjebak tidak bisa pulang kerja. 

Ada yang motornya macet atau mati mobilnya didorong. Air setinggi lutut orang dewasa. Hari ini museum di kampung kami tutup karena ada perbaikan atau perawatan akibat terendam banjir. 

Banyak yang terganggu karena banjir ini. Kasihan para pedagang yang jualannya harus tutup, rusak bahkan tidak bisa dipakai lagi. Seperti pedagang aksesoris hape di pinggir jalan yang lapaknya terendam banjir. Begitu pula ruko seblak yang airnya sampai masuk ke ruko mereka. 

Ada banyak penyebab banjir ini. Mudah-mudahan jadi perhatian kita. Misalnya,

saat hujan lebat, debit air yg datang lebih besar daripada air yg diserap dan disalurkan ke sungai. Solusinya perlebar drainase. 

Saat ini, drainase yg ada selain ukurannya kecil diperparah lagi oleh sampah yg menyumbat. Maka perlu perbaikan tata kelola sampah dan budaya buang sampah pada tempatnya.

Lagi pula, badan jalan yg terendam Posisinya lebih rendah dari tanah disampingnya. Ada juga, Perumahan yg banyak terendam karena dibangun di daerah yg posisinya lebih rendah atau bekas area persawahan. Ditambah parah oleh pengembang yg tidak membangun saluran pengolahan air limbah. Jadi ijin pembangunan perumahan juga harus pake AMDAL.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun