Mohon tunggu...
Supadilah
Supadilah Mohon Tunggu... Guru - Guru di Indonesia

Seorang guru yang menyukai literasi. Suka membaca buku genre apapun. Menyukai dunia anak dan remaja. Penulis juga aktif menulis di blog pribadi www.supadilah.com dan www.aromabuku.com serta www.gurupembelajar.my.id Penulis dapat dihubungi di 081993963568 (nomor Gopay juga)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Workshop Dasawarsa JSIT Indonesia, Perkuat Pemahaman Keberagaman di Sekolah

31 Juli 2023   15:27 Diperbarui: 31 Juli 2023   15:33 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana workshop dua dasawarsa JSIT Indonesia (sumber gambar: dokumentasi pribadi)

Dalam rangka memperingati milad (ulangtahun) ke-20 atau dua dasawarsa, Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia mengadakan workshop yang penting untuk dunia pendidikan. Workshop yang bertema Membangun Sekolah yang mencerdaskan bangsa dan bebas dari tiga dosa besar pendidikan ini tidak tanggung-tanggung, menghadirkan Dr. M. Imdadun Rahmat M.Si., ketua Komnas HAM periode 2026-2017.

Tema di atas sangat penting sebab kadang terjadi intoleran di dunia pendidikan. Dengan workshop seperti ini, bisa menjadi penguat sekolah untuk menciptakan kondisi menghargai keberagaman di sekolah. 

Selain itu, ada juga materi Pendidikan Multikultural sebagai Fondasi Kehidupan berbangsa dan bernegara yang disampaikan oleh Dr. Achmad Rasyid Ridha Mindset Wasyathiyah dalam Melahirkan Generasi yang Bebas Intoleran. Kegiatan ini digelar di Hotel Milenium, Jakarta pada Minggu, 30 Juli 2023. 

Rasyid Ridha mengatakan, moderasi beragama dalam pendidikan sifatnya pertengahan dalam berbagai hal. 

Misalnya, tanggung jawab guru terhadap administrasi yang harus dikerjakan, dengan tetap optimal dalam mengajar. 

Antara kesejahteraan guru dengan tuntutan guru mengajar di sekolah. Antara pemenuhan fasilitas sekolah dengan biaya sekolah yang dibebankan kepada orang tua. 

Umat Islam Indonesia berpaham ahlussunah wal jamaah dengan ciri toleransi dan adaptif mengikuti perkembangan zaman. 

Mengedepankan humanis dalam pendidikan dengan tetap menghormati sanksi dan hukuman, fokus pada knowledge dengan menjaga attitude serta mengejar prestasi tanpa meninggalkan keragaman potensi. 

Imdadun Rahmat mengatakan keberagaman merupakan hal yang tidak bisa dihindari dari bangsa kita. Oleh karena itu, penting membekali siswa tentang penyikapan keberagaman ini. 

"Biasanya menyikapi keberagaman budaya dan bahasa itu lebih mudah. Jarang ada perdebatan. Namun, menyikapi perbedaan agama itu yang lebih berat. Jangan sampai siswa kita gagap dalam menghadapi keberagaman. Bahkan di Islam sendiri banyak firqoh juga mahzab," katanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun