Umumnya hanya digunakan untuk mencahayai suatu area yang tidak begitu luas dan memperkuat timbulnya efek privasi. Â Untuk mendapatkan hasil pencahayaan yang maksimal bahkan kuantitas cahaya pada ruangan diperhitungkan baik dengan menggunakan software maupun rumus Metode Lumen dengan menghitung nilai index ruangannya. Diperlukan berbagai pertimbangan pada teknik pemasangan pencahayaan buatan sesuai hasil yang diharapkan.Â
Ada teknik high lightning untuk menghasilkan kontras yang baik, shadow play untuk memunculkan keindahan pada suatu objek dengan detail menarik, wall wishing yang cocok  untuk terapkan pada dinding berdimensi besar dan luas, atau back lighting untuk menghasilkan objek yang terlihat sebagai bentuk bayangan. Bahkan faktor keamanan juga diperhitungkan dalam penerapan pencahayaan buatan ini.Â
Lampu yang posisinya berada di bawah misalkan di lantai atau di bagian kaki bangunan dalam area interior ruangan sangat rawan terhadap terjadinya kerusakan karena terkena alas kaki, terinjak kaki, terlindas ban kendaraan bahkan dapat berisiko terganggu oleh air. Â Untuk menjamin aspek keamanan, maka armatur lampu harus kuat, mampu menahan beban berat dan terproteksi dari gangguan air dan debu (hal 84).
Selain itu, armatur lampu juga harus kedap air. Untuk memproteksi sumber cahaya dari kerusakan dan melindungi bahaya sengatan listrik, solusinya bisa dengan menggunakan aplikasi fiber-optic sebagai sumber cahaya.Â
Bagi kita yang ingin mendapatkan hasil maksimal pada pencahayaan buatan pada bangunan dan ruang, maka buku ini sangat menunjang sekali dalam penerapan pencahayaan buatan itu.Â
Buku ini membantu kita dalam memilih penggunaan pencahayaan buatan yang berbeda-beda pada setiap ruangan seperti untuk museum, galeri seni, perpustakaan, hotel, restoran, toko, sarana kesehatan, sarana pendidikan perkantoran, sarana ibadah, dan lainnya.Â
 Diresensi oleh Supadilah, mahasiswa program Pascasarjana Universitas Indraprasta PGRI Jakarta.