Mohon tunggu...
telaga sunyi
telaga sunyi Mohon Tunggu... -

aku seumpama telaga sunyi; tanpa riak tanpa gelombang akan tetapi menghanyutkan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Layang Rasa....Rasa melayang

30 April 2011   04:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:14 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

semula semuanya tampak begitu terang, mentari pun menyilaukan

awan bergumpalgumpal memutih kapas , bagai sekumpulan  angsaangsa beterbangan

angin bersiur menggoda daundaun kelapa tuk bersinggungan seakan bergandeng tangan

semula alangkah indah memikat rasa dan ku enggan tundukkan kepala  melepaskannya

maka, terbanglah layanglayang rasaku sepanjang benang kuluncurkan

menembus megamega melanglang biru langit seluas pandangan

gemulai, mengibas ekor bersaing angsaangsa awan

namun luruh segumpal bulu sayap , melayang dan jatuh di hampar rerumputan

layanglayang rasa terputus di ujung cakrawala pandangan

terhempas menghunjam tajam di pelataran dan di sudutnya  sejumput  awan terselip telanjang

kuraih layanglayangku....kugulung benang...desir angin siang memahami itu

hingga nanti, ketika datang kembali angsa awan mengundang sanggamai siang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun