Mohon tunggu...
Sunu Purnama
Sunu Purnama Mohon Tunggu... Pria sederhana yang mencintai dunia sastra kehidupan.

mengapresiasi dunia...lewat rangkaian kata...^^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyanyian Suku Dayak Iban Pedalaman

22 Januari 2014   05:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:36 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nyanyian Suku Dayak Iban Pedalaman
Dari pedalaman hutan Kalimantan
Yang sudah tidak lagi perawan
Tetua kami menghadap duli tuan puan
Dengarkanlah kami punya suara keprihatinan
Hutan adalah seperti buah dada Ibu kami
Janganlah disakiti
Dibabat dihabisi
Utk namanya industrialisasi
Kami,suku anak pedalaman
Terkoyak ditanah leluhur kami
Terpinggirkan oleh keserakahan
Dan mungkin hanya tato kami yg tertinggal nanti
Kami bernyanyi lagu duka
Tentang kebiadaban anak manusia
Yg tega menggadaikan kemanusiaannya
Demi kepingan uang semata
Tak kau dengarkah rintihan tetua kami
Yang harus mengemis meminta
Tetap lestarinya hutan kami
Demi kehidupan masa depan kita
Mungkin kami dianggap primitive
Layak digusur bak  orang Indian dibelahan benua sana
Walau kami hanya bertahan hidup
Sambil menyanyikan lagu keprihatinan jiwa
Kepadamu yg mencintai Ibu kita
Tetua kami menghaturkan cintanya...
Rabu,22 Januari 2014
Rahayu...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun