Mohon tunggu...
Sunu Purnama
Sunu Purnama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pria sederhana yang mencintai dunia sastra kehidupan.

mengapresiasi dunia...lewat rangkaian kata...^^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seminar Budaya, Dharma Pasraman dan Jati Diri

30 Maret 2019   20:49 Diperbarui: 30 Maret 2019   20:53 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedangkan Bapak wisnu Bawa Tanaya, dengan semangat prajurit yang ada dalam dirinya menjelaskan dengan bahasa yang mengena terhadap generasi milinial. Pasraman mesti mampu mewujudkan insan yang mempunyai kepribadian yang luhur, berani dan memiliki moral hidup yang tinggi. Negara akan kuat jika keluarga -keluarga yang hidup didalamnya dalam keadaan harmonis.

Kita memilik P R yang perlu dilakukan. Pikiran dan Rasa harus selaras. Harus ada pengendalian diri dalam hidup berbangsa dan bernegara, sehingga tidak mudah tergoda untuk berbuat menyeleweng dari nilai-nilai dharma yang dijunjung tinggi.

Sebagai anggota dewan Pembina Ideeologi Pancasila, beliau juga menekankan tentang pentingnya pasraman membentuk sinergi dengan berbagai komunitas untuk terus menjaga negara ini tetap merdeka, berdaulat dan adil makmur seperti yang diembankan oleh Pancasila.
Mencintai tanah air dan bangsa merupakan kewajiban setiap anggota pasraman/komunitas yang berada dalam lindungan merah putih.

Dalam paparan yang selanjutnya, Bapak Yulianus Limbeng mengungkapkan kepedulian pemerintah untuk terus menjaga, melestarikan nilai-nilai lokal, maupun yang bersifat universal yang berasal dari berbagai masyarakat adat yang ada di Indonesia. Konstruksi kebudayaan Indonesia itu begitu luar biasanya. 

Indonesia secara alami memiliki berbagai aneka ragam budaya, tradisi, bahasa daerah. Hidup di Indonesia merupakan sebuah berkah yang luar biasa. Ada banyak masyarakat adat di Indonesia yang masih memegang teguh sikap hidup untuk tetap selaras dengan alam, menjaga nilai-nilai dharma kebajikan yang mampu menopang kehidupan bersama. Semangat kebersamaan dan gotong-royong adalah sebuah wujud jati diri bangsa ini. Janganlah sampai ditinggalkan.

Kementrian pendidikan melakukan tiga hal penting untuk itu yaitu dengan melakukan perlindungan, mengembangkan nilai-nilai budaya yang mengangkat derajat manusia dan kemanusiaan dan menerapkan asas kemanfaatan nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat tanpa sekat yang bisa merendahkan.

Disini masyarakat dilibatkan dalam proses pengembangan kebudayaan adat yang membawa nilai-nilai unggulan yang sesuai dengan jalan dharma. Setiap pasraman, padepokan maupun komunitas budaya hendaknya terus bersinergi mengembangkan pendidikan dan pengetahuan yang tetap berpedoman sesuai dengan konteks negara Republik Indonesia yang menjadi jati diri bangsa ini.

Seminar budaya seperti ini merupakan sebuah tatap muka yang bagus sekali untuk anak -anak muda juga para bapak ibu untuk bisa terus berupaya menjadi insan pembelajar yang tangguh yang bisa mengenal jati dirinya dan dapat ikut berkontribusi positif demi kemajuan peradaban bangsa.

Rahayu...
Jakarta, 30 Maret 2019

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun