Mohon tunggu...
Sunu Purnama
Sunu Purnama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pria sederhana yang mencintai dunia sastra kehidupan.

mengapresiasi dunia...lewat rangkaian kata...^^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Candi Sukuh dan Cetoh terkait Soal Kelahiran dan Kematian

9 Oktober 2018   20:59 Diperbarui: 9 Oktober 2018   21:22 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

" Kelahiran sebagai manusia sungguh sulit diraih. Hidup ini sesungguhnya singkat sekali bagai sekelebatan petir, sebab itu sungguh sia-sialah kehidupan seseorang yang tidak melampaui Samsara -- Kelahiran dan Kematian berulang-ulang dan penuh penderitaan."

~ Kitab Sara- Samuccaya

Mengunjungi Candi Cetoh dan Sukuh memang cukup menarik. Ada perbedaan bentuk bangunan dibandingkan dengan dua candi besar yaitu Borobudur dan Prambanan. Selain juga adanya patung-patung yang memperlihatkan alat kelamin dan terkesan bersifat pornografi.

Apakah memang demikian adanya?

Kalau kita lihat dari sejarah candi-candi yang ada di Nusantara ini, maka fungsi candi-candi tersebut dibangun ada yang khusus untuk peribadatan, ada yang dibuat khusus untuk sebagai tempat peristirahatan terakhir dan aea juga candi yang dibuat untuk sebuah pendidikan/ laboratorium pengajaran. 

Yang terakhir inilah yang dimaksudkan dalam pembangunan Candi Sukuh dan Cetoh yang bentuknya seperti trapesium ini, yang modelnya mirip-mirip pada bangunan candi Maya maupun Macu Picu. 

Dan ternyata ada keterkaitan yang erat antara seks dengan kelahiran maupun kematian. Ini yang menjadi bahan pembelajaran saat itu di Candi Sukuh dan Ceto. Bagaimana manusia setelah meninggalkan jasadnya, soul-nya menuju ke bulan dan ada beberapa soul yang berubah menjadi kupu-kupu untuk mengunjungi sanak saudaranya. Apakah ini sekedar mitos ataukah sebuah kejadian yang nyata ? Pembaca bisa melihat dialog tentang hal ini disini :


Dalam  " Soul Awareness"( Gramedia Pustaka, 2016), Anand Krishna mengulangi kembali tentang apa itu kelahiran dan kematian,

" Yang berulang kali mengalami kelahiran dan kematian adalah mind, gugusan pikiran dan perasaan kita yang begitu kompleks. Keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi, obsesi-obsesi terpendam. Semua itu yang menyebabkan terjadinya kelahiran kembali."

Kematian adalah sebuah misteri kehidupan. Pun demikian kelahiran yang terjadi pada manusia. Dan kita sebagai pewaris sebuah khasanah kebijaksanaan leluhur Nusantara ini mesti merasa bangga tentang apa yang ada dan menjadi peninggalan yang merupakan laboratorium tentang kelahiran dan kematian seperti di Candi Sukuh dan Cetoh ini. 

Sebuah pandangan yang terlihat berbeda dan baru dilihat dari segi spiritual ini, diharapkan bisa memberi kita sebuah pencerahan dan dengan membawa pengetahuan dan pandangan tersebut, maka jika kita mengunjungi Candi Sukuh maupun Cetoh akan sedikit banyak memahami peran candi Hindu pada era akhir Majapahit tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun