Mohon tunggu...
Sunu Kastawa
Sunu Kastawa Mohon Tunggu... Guru - Si pencari kesejukkan..

Milanisti yang suka kelezatan..

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Menjadikan Bahasa Indonesia Tuan Rumah di Negeri Sendiri

16 Juli 2021   21:19 Diperbarui: 16 Juli 2021   21:25 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa kini, sangat jamak kita melihat nama merk produk terpampang di pusat perbelanjaan. Sekilas namanya seperti produk asing, tapi kenyataannya ternyata produk dalam negeri. Tak hanya itu, saat kita ingin makan maupun minum di beberapa rumah makan nama menu pun terlihat tak lagi terlihat menggunakan bahasa Indonesia. Ice tea, black coffee, fried chicken, dan lain-lain adalah sinyalemen sebuah anggapan bahwa bahasa Indonesia bukanlah bahasa yang menjual dari sisi ekonomi.

Permasalahan ini nampaknya menjadi suatu sinyal bahwa bahasa Indonesia belum menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Masyarakat cenderung lebih tertarik menggunakan bahasa asing untuk aktivitas ekonomi mereka. Sebagian masyarakat beranggapan bahwa menamai produk mereka dengan bahasa asing jauh lebih keren dan lebih menjual dari pada bahasa Indonesia.

Perpres 63 tahun 2019 tentang penggunaan bahasa Indonesia, pada pasal 35 ayat 1 berbunyi: "Bahasa Indonesia wajib digunakan pada nama merek dagang yang berupa kata atau gabungan kata yang dimiliki oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia." Perpres ini menegaskan bahwa penggunaan bahasa Indonesia pada nama merk maupun produk adalah suatu hal yang patut untuk kita lakukan.

Sudah saatnya tren negatif tentang penamaan ini mulai berubah. Sudah saatnya masyarakat pelaku ekonomi melihat bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang juga harus dipelihara dan dijunjung tinggi. Sudah saatnya bahwa kita bangga bahasa Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun