konser-konser dan gigs-gigs kecil setelah adanya pandemi covid-19. Akhir-akhir ini juga banyak media yang mendukung acara-acara tersebut, contohnya kolonigigs, hookspace.id, minggu produktif, dan lain sebagainya.
Sejak pertengahan 2022 lalu, mulai banyak diadakanTentunya para pembaca sudah banyak yang tahu tentang konsep di dalam konser itu bagaimana. Nah disini saya akan membahas tentang konsep  di dalam gigs yang belum terlalu dikenal oleh banyak orang.
Pada umumnya acara gigs ini diisi oleh band-band atau musisi-musisi yang belum terkenal. Dan gigs ini merupakan acara yang mirip dengan ajang pencarian bakat di televisi. Bedanya, di gigs ini tidak ada penjurian. Namun konsep penilaiannya tergantung dengan suka atau tidak sukanya para audiens dengan musisi tersebut.
Tidak seperti panggung konser yang cenderung tinggi dan berpagar, pada umumnya di acara gigs ini cenderung memakai panggung dengan level yang rendah yang tidak memiliki pagar untuk membatasi performer dengan audiens. Bahkan ada juga acara gigs yang sama sekali tidak memakai panggung. Panggung yang rendah tersebut bertujuan supaya para musisi yang bermain di atas panggung lebih mudah bercengkrama dengan audiens.
Dan tidak seperti konser, setelah musisi bermain di atas panggung terkadang mereka juga ikut menonton musisi yang bermain setelah mereka. Setelah acara gigs selesai, para musisi tersebut terkadang juga menyempatkan waktu mengobrol dengan para audiens nya.
Budget yang dikeluarkan untuk acara gigs juga cenderung lebih murah daripada konser. Untuk masuk ke acara gigs rata-rata hanya perlu mengeluarkan budget sekitar 10 ribu sampai 50 ribu rupiah saja.
Sedangkan untuk masuk di acara konser rata-rata 50 ribu sampai ratusan ribu rupiah. "Tapi kan ada juga tuh konser yang gratis", ya memang ada juga konser yang gratis, di gigs pun juga ada yang gratis atau biasanya mereka hanya menyediakan kotak apresiasi untuk para musisi yang bermain. Tentunya dibalik acara yang gratis tersebut ada ketersediaan para sponsor yang menggelontorkan dana yang tentunya tidak sedikit juga.
Rata-rata penonton di gigs juga tidak banyak karena adanya keterbatasan luas venue  yang dipakai dan juga tentunya adanya keterbatasan dana. Mungkin kalau dihitung-hitung rata-rata yang hadir di acara gigs hanya 100 sampai 500an kepala. Sedangkan kalau di konser bisa mencapai ribuan umat manusia yang hadir di dalamnya. "Tapi ada kok acara gigs yang mirip-mirip konser", nah itu mungkin karena di dalam acara tersebut ada musisi yang memulai karirnya dari gigs-gigs kecil dan mendapatkan nama dari acara itu.
Mengapa saya dapat mengatakan itu, karena menurut saya pribadi di acara konser itu rata-rata musisi yang mendapat nama dari ajang pencarian bakat atau musisi yang viral di media sosial.
Sedangkan musisi di gigs besar yang mirip dengan konser tersebut adalah musisi yang memulai karirnya dari dunia musik bawah tanah atau biasa juga disebut dengan dunia musik underground.Â
Tentu saja genre musik yang dibawakan di dalam konser dan gigs itu berbeda. Kalau di konser itu rata-rata bergenre pop, indie, dangdut, koplo, dan sebagainya.