Identitas adalah fondasi yang menentukan siapa kita, apa yang kita yakini, dan bagaimana kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Bagi manusia Indonesia, identitas adalah campuran dari berbagai aspek, termasuk budaya, agama, bahasa, dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Di dalam proses pendidikan, khususnya di lingkungan sekolah, penghargaan terhadap kebhinekatunggalikaan, kesatuan dalam keberagama, dan penghayatan nilai-nilai Pancasila memegang peran penting dalam memperkuat identitas manusia Indonesia.
Pertama-tama, penting bagi kita untuk mengobservasi secara kritis tanda dan simbol yang hadir di ekosistem sekolah. Melalui observasi ini, kita dapat melihat bagaimana kebhinekatunggalikaan tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sekolah, mulai dari poster yang menampilkan keberagaman budaya, kalender akademik yang mencakup berbagai hari libur keagamaan, hingga penekanan pada kerja sama tim yang melibatkan peserta didik dari berbagai latar belakang.Â
Sebagaimana diungkapkan oleh Cucu Suryaman dalam tulisannya, "Kebhinekatunggalikaan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara," kebhinekatunggalikaan adalah "konsep filosofis yang menekankan pada persatuan dalam keragaman" (Suryaman, 2023). Dengan memperhatikan dan mengapresiasi simbol-simbol ini, peserta didik belajar untuk menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Kedua, kita perlu menuliskan secara kritis bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila yang diajarkan di sekolah dapat menguatkan identitas manusia Indonesia. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, mencakup nilai-nilai seperti keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan ketuhanan yang maha esa. Dalam konteks pendidikan, nilai-nilai ini diajarkan melalui berbagai mata pelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan upacara bendera.Â
Dalam kata-kata Dhini Fitriyah dalam artikelnya "Pancasila Sebagai Identitas Nasional," Pancasila "bukan hanya sekadar sebuah ideologi, tetapi juga sebagai jati diri bangsa Indonesia" (Fitriyah, 2022). Melalui penghayatan nilai-nilai Pancasila ini, peserta didik belajar untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab, adil, dan menghormati perbedaan.
Dalam sebuah penelitian oleh Ahmad Ridwan dan timnya tentang "Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di Sekolah," disimpulkan bahwa "penghayatan nilai-nilai Pancasila dapat memperkuat rasa kebangsaan dan identitas manusia Indonesia" (Ridwan et al., 2023). Hal ini menegaskan bahwa pendidikan karakter yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila bukan hanya tentang mengajarkan moralitas, tetapi juga tentang memperkuat identitas nasional.
Dalam kesimpulannya, pendidikan di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam memperkuat identitas manusia Indonesia. Melalui penghargaan terhadap kebhinekatunggalikaan dan penghayatan nilai-nilai Pancasila, peserta didik belajar untuk menghargai dan merayakan keberagaman, sambil membangun fondasi yang kuat sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan mencintai tanah airnya.
Referensi:
- Suryaman, C. (2023). Kebhinekatunggalikaan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jurnal Filsafat, 15(2), 45-58.
- Fitriyah, D. (2022). Pancasila Sebagai Identitas Nasional. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 8(1), 32-45.
- Ridwan, A., et al. (2023). Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di Sekolah. Jurnal Pendidikan Karakter, 10(2), 87-102.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H