Mahasiswa Farmasi Universitas Singaperbangsa Karawang yang berkesempatan memperoleh pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) berhasil menciptakan produk tabir surya yang aman untuk kulit manusia dengan memanfaatkan kandungan dari daun kelor. Dengan judul Inovasi Tabir Surya dari Ekstrak Daun Kelor dalam Sediaan Nanopartikel Spray Gel.
Alasan digunakannya daun dari tanaman kelor adalah ingin meningkatkan nilai guna bagi tanaman liar yang memiliki potensi. Senyawa yang dimiliki oleh tanaman daun kelor adalah flavonoid yang dapat meningkatkan aktivitas antioksidan sehingga dapat digunakan sebagai perlindungan UV Protection. Pemilihan sediaan berbasis nanospray gel adalah untuk meningkatkan kestabilan ekstrak serta dapat menghantarkan ke kulit dengan baik.
Mereka adalah mahasiswa dari Program Studi (Prodi) S1 Farmasi UNSIKA yang terdiri atas Triana Maudy, Aulia Wardani, Diva Valentin, Ailla Az-Zahra dan Elsyifa Salsabila. Kelima mahasiswa itu telah melakukan penelitian dalam kurun waktu tiga bulan, April-Juli 2024, bersama dosen pendamping, apt.Aliya Azkia Zahra, M.S. Farm.
Kegiatan penelitian PKM-RE ini merupakan salah satu bidang kompetensi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. Dari tanaman yang memiliki nama ilmiah Moringa Oleifera. L, tim PKM-RE UNSIKA memanfaatkannya menjadi produk tabir surya yang digunakan untuk melindungi kulit dari paparan radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari.
Dalam prosesnya, mereka melakukan penelitian dalam beberapa tahap, antara lain formulasi, evaluasi sediaan, uji SPF, uji in vivo, uji kadar flavonoid, dan uji ukuran partikel. Hasilnya, ekstrak daun kelor memiliki kandungan flavonoid yang tinggi. Ekstrak tersebut memiliki sifat antioksidan yang mampu memproteksi kulit terhadap radiasi sinar UV dengan menyerap sinar UV.Â
Triana selaku Ketua PKM-RE UNSIKA menyampaikan, "Kami melakukan inovasi pembuatan sunscreen alami karena khawatir dengan beredarnya isu bahwa kandungan benzen dan turunannya yang ada dalam sunscreen pasaran akan bersifat karsinogenik jika penggunaannya yang melebihi batas aman. Sebab itu, kami ingin berinovasi menciptakan tabir surya dari alam yang aman untuk kulit."
Adapun informasi terbaru dari kegiatan ini dapat dilihat dan diikuti lewat Instagram bernama @sun.morra