Mohon tunggu...
SUNOTO
SUNOTO Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

(Best Practice) Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan PBL Dipadukan Aplikasi Nearpod

25 November 2023   14:44 Diperbarui: 25 November 2023   14:54 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sunoto, S.Pd.

Guru SD Muhammadiyah Harjowinangun

Mahasiswa PPG Kategori 1 Angkatan 2 Universitas Tanjungpura

A. PENDAHULUAN

 

Latar Belakang Masalah

Sebagai guru kita tentu berharap hasil belajar peserta didik yang kita ampu mendapatkan hasil yang memuaskan. Setidaknya standar KKM/KKTP, atau bahkan lebih dari itu. Tetapi tidak jarang kita dapati hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Salah satu pelajaran yang hasil belajar peserta didiknya cenderung kurang optimal adalah matematika. Untuk itu penulis mencoba melakukan identifikasi penyebab dari itu semua. Pada kesempatan ini penulis membahas materi luas bangun gabungan. Berdasarkan identifikasi masalah yang terjadi pada pelajaran matematika kelas 6 SD Muhammadiyah Harjowinangun materi luas bangun gabungan yaitu:

1. Kurang optimalnya motivasi belajar peserta didik

2. Rendahnya kemampuan peserta didik untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas bangun gabungan

3. Kurang optimalnya pembelajaran berbasis HOTS

4. Kurang optimalnya kemampuan peserta didik menyelesaikan soal cerita

Menurut Ceyzia Palullu, dkk (2020) penyebab rendahnya motivasi belajar siswa yaitu:

1.  Proses pembelajaran yang tidak melibatkan pengembangan pengetahuan siswa karena guru selalu mendominasi pembelajaran       (teacher center) hal ini pun membuat siswa menjadi pasif

2.  Sumber belajar yang digunakan masih sangat terbatas hanya terbatas pada penjelasan guru dan buku paket siswa dan kurang memanfaatkan sumber belajar lainya

3.  Guru dalam pembelajaran masih menggunakan model konvensional atau ceramah.

4.  Guru belum sepenuhnya memanfaatkan penggunaan media pembelajaran sebagai penunjang berhasilnya proses pembelajaran, dan video.

Sari & Aripin (2018) mengutarakan bahwa siswa merasa kesulitan ketika memahami soal karena ketidakmampuan siswa untuk mendeskripsikan elemen-elemen pada soal tersebut

Mandra Saragih (2019) mengatakan kurang optimalnya pembelajaran berbasis HOTS antara lain:

1. Guru belum memahami variasi strategi pembelajaran yang dapat memunculkan keterampilan berfikir tingkat tinggi untuk peserta didik,

2. Guru belum memahami format dan proses penilaian berbasis keterampilan berfikir tingkat tinggi

3. Guru belum mampu merancang soal ujian yang memuat indikator dan perintah soal berbasis keterampilan berfikir tingkat tinggi.

Wulandari (2014) mengungkapkan kesulitan siswa dalam meyelesaikan soal cerita karena beberapa alasan, diantaranya:

1. Siswa kurang memahami masalah (menuliskan apa yang di ketahui dan apa yang di tanyakan) ketika diberikan permasalahan terutama dalam bentuk soal cerita.

2. Siswa kesulitan ketika mengubah soal cerita ke bentuk matematika.

3. Peserta didik kurang menguasai keterampilan berhitung sehingga terjadi kesalahan yang seharusnya dapat dihindari.

B. PEMBAHASAN

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan aksi nyata pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) yang dipadukan dengan penggunaan teknologi IT yaitu apliksi nearpod yang diharapkan dapat meningkatkan hasil pembelajaran matematika khususnya pada peserta didik kelas 6. Model pembelajaran ini diyakini dapat membantu peerta didik untuk memahami pelajaran tanpa perlu banyak menghafal, dengan media belajar yang nyata dan juga kegiatan penemuan untuk mencari solusi dari permasalahan matematika secara mandiri. Selain itu, pembelajaran yang didukung dengan teknologi diharapkan dapat membantu guru untuk memanajemen waktu dan memberikan pembelajaran yang lebih menarik. Beberapa  penelitian  yang  relevan  seperti:  (1)  penelitian  yang  dilakukan oleh (Rerung  et  al.,  2017) yang  memperoleh  hasil  bahwa  penerapan  model  pembelajaran problem based    learning dapat    meningkatkan    hasil    belajar    kognitif    dan    meningkatkan    hasil    belajar psikomotorik,  (2)  penelitian  yang  dilakukan  oleh (Maryatun  &  Metro,  2017) yang  memperoleh  hasil bahwa   penggunaan   model problem   based   learning dapat   meningkatkan   hasil   belajar   siswa.   (3) penelitian  yang  dilakukan  oleh (Paradina  et  al.,  2019)  yang  memperoleh  hasil  bahwa  terdapat pengaruh  pembelajaran  penggunaan  model  pembelajaran problem  based  learning terhadap  hasil belajar siswa pada konsep getaran harmonik. Hal inilah yang menjadi alasan dipilinya model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Pemilihan aplikasi neapod disebabkan karena aplikasi ini berbasis web dan dapat digunakan pada PC ataupun Android. Hal ini sejalan dengan pendapat Tri Adi Susanto (2021) yang mengatakan  karakteristik E-media Nearpod antara lain berbasis komputer dan web, yaitu melalui jaringan internet dan menggunakan berbagai aplikasi digital yang saling mendukung. Selain itu, keunggulan E-media Nearpod antara lain flleksibel karena bisa diakses di mana saja asalkan memiliki jaringan internet, memungkinkan terjadinya pembelajaran secara interaktif (teleconference dan virtual), dapat dioperasikan di HP maupun PC dan dapat digunakan secara mandiri oleh siswa serta penggunaannya tidak terbatas pada ruang dan waktu.

Praktik baik ini penting dibagikan untuk menunjukkan praktik baik yang sudah dilakukan, berbagi pengalaman kepada orang lain, memotivasi guru lain untuk berbuat yang terbaik bagi peserta didik di sekolahnya masing-masing. Praktik pembelajaran ini dapat dijadikan contoh penerapan pembelajaran inovatif oleh para guru di sekolah yang ingin memanfaatkan media teknologi dalam mengajar.  Pembelajaran bisa berpusat kepada peserta didik sehingga pengetahuan dari proses mencoba dalam kelas bisa lebih efektif.

Adapun peran dan tanggung jawab guru dalam kegiatan ini adalah :

1. Merancang perangkat RPP, bahan ajar, LKPD, evaluasi.

2. Melaksanakan pembelajaran sesuai perangkat yang telah dibuat.

3. Melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan.

Tantangan dalam mencapai tujuan.

Sarana dan prasarana yang kurang menjadi salah satu tantangan, sehingga harus meminjam dengan rekan guru. Disamping itu, guru dan peserta didik yang belum terbiasa dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) juga menjadi sebuah tantangan karena harus belajar dan melakukan penyesuaian terhadap model pembelajaran ini. Penggunaan aplikasi nearpod juga menjadi sebuah tantangan, karena peserta didik dan guru memang belum begitu familiar dengan beberapa fitur yang ada pada aplikasi ini. Saat membuat bahan ajar, guru harus mempertimbangakan fitur mana yang akan dipakai, jangan sampai nanti tidak mendukung  tujuan pembelajaran yang akan dicapai atau bahkan membuat idak efektifnya waktu belajar. Aplikasi ini berbasis web dan harus online, maka ketersediaan jaringan internet juga menjadi tantangan tersendiri.

Pelaksanaan praktik pembelajaran ini melibatkan guru sebagai perancang dan pelaksana pembelajaran, rekan guru sebagai tempat bertukar pikiran, tempat meminjam laptop dan memberi masukan dan dukungan teknis saat pelaksanaan pembelajaran, kepala sekolah sebagai pimpinan berperan memberi banyak saran dan masukan mengenai waktu dan tempat pelaksanaan pembelajaran, membolehkan asililtas untuk digunakan saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran, serta peserta didik yang menjadi subjek belajar.

Langkah -- langkah yang dilakukan guru untuk menghadapi tantangan tersebut adalah:

 Untuk menghadapi tantangan tersebut, Langkah-langkah yang dilakukan adalah :

1. Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah mengenai waktu pelaksanaan kegiatan

2. Melakukan kajian literatur yang relevan dengan tantangan yang dihadapi

3. Melakukan wawancara dengan rekan berkaitan dengan tantangan yang akan dipecahkan.

4. Merumuskan solusi yang akan dilakukan

5. Membuat perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran

6. Untuk memberikan pemahaman konsep yang benar pada peserta didik, diperlukan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) yang menggunakan media ajar berupa benda nyata/ konkrit dan aplikasi nearpod.

7. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan, guru menggunakan model dan metode pembelajaran yang tepat , seperti pembelajaran berbasis masalah (PBL), diskusi dan penugasan . Selain itu guru harus  siap memanfaatkan teknologi dalam menyajikan pembelajaran yang kreatif dan inovatif serta memiliki kemampuan pedagogik yang baik (TPACK).

 

Strategi yang digunakan

Untuk melaksanakan aksi dan mencapai tujuan diperlukan strategi yang sesuai dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (PBL). Hal ini dikarenakan sintaks yang ada pada model pembelajaran PBL sesuai dengan latar belakang masalah dan tujuan pembelajaran. Adapun sintaks dalam PBL adalah sebagai berikut:

1. Orientasi siswa pada masalah.

2. Mengorganisasi siswa untuk belajar.

3. Membimbing penyelidikan bai individual  maupun kelompok.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Proses yang dilakukan dalam mencapai tujuan pembelajaran materi luas bangun gabungan pada siswa kelas 6 adalah :

1. Guru menyusun modul ajar/RPP yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang  ingin dicapai.

2. Guru menyiapkan media ajar dan sumber  belajar, sarana prasarana serta asesmen berupa LKPD.

3. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah -- langkah pembelajaran yang  telah dirumuskan pada modul ajar/RPP.

4. Guru melakukan refleksi dan evaluasi terhadap jalannya pembelajaran.

Pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran ini adalah :

1. Dosen pembimbing dan Guru Pamong yang memberi pengarahan, masukan dan motivasi selama proses PPL

2. Guru yang bersangkutan sebagai subyek pelaksana.

3. Peserta didik kelas 6 sebagai subjek pembelajaran.

4. Rekan sejawat dan kepala sekolah sebagai pembantu pelaksanaan dan konsultasi.

5. Pihak lain yang mensupport sarana untuk pelaksanaan kegiatan.

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini yaitu :

1. Sumber daya manusia berupa guru , rekan sejawat dan pimpinan serta siswa kelas 6.

2. Sumber daya berupa fasilitas atau sarana dan prasarana baik itu media ajar benda konkrit, Laptop/Chromebook, proyektor, jaringan internet Wifi, aplikasi nearpod, serta  lingkungan sekitar.

C. KESIMPULAN

Dampak dari aksi dengan langkah -- langkah yang telah dilakukan adalah baik dan berhasil sesuai dengan tujuan. Hal ini dibuktikan dengan:

 1. Peserta didik lebih mudah memahami materi melalui kegiatan eksplorasi berkelompok dan diskusi memecahkan masalah.

2. Guru dapat memanajemen waktu dengan baik dan efektif dikarenakan penggunaan bahan ajar dan media berbasis IT.

3. Hasil evaluasi peseta didik mengalami peningkatan.

4. Selain itu , langkah yang dilakukan hasilnya efektif yang dibuktikan dengan hasil survei refleksi pembelajaran pada peserta didik kelas 6.

Respon orang lain terkait dengan strategi yang telah dilakukan yaitu:

1. Kepala sekolah memberikan apresiasi atas kegiatan yang telah dilakukan serta berharap ilmu yang telah diterapkan dapat menjadi contoh untuk rekan yang lain.

2. Rekan sejawat juga memberikan apresiasi atas kegiatan yang telah dilakukan serta berharap ilmu yang telah diterapkan dapat menjadi contoh untuk rekan yang lain.

3. Peserta didik kelas 6 merasa senang dengan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan berharap guru senantiasa mengajar dengan menyenangkan.

 

Faktor yang menyebabkan keberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah:

1. Kemampuan guru dalam menguasai kelas.

2. Susunan rencana pembelajaran yang runtut, lengkap dan menarik menentukan strategi yang sesuai dengan minat peserta didik.

3.Sarana dan prasarana yang menunjang.

4. Kondisi lingkungan sekolah yang kondusif.

5. Dukungan semua pihak yang maksimal.

 

Pembelajaran yang dapat diambil dari keseluruhan proses tersebut adalah:

1. Hasil kegiatan dapat menjadi contoh bagi rekan sejawat yang akan melaksanakan kegiatan yang sama.

2. Peserta didik dapat meraih prestasi dengan hasil pembelajaran yang baik.

3. Guru dapat mengevaluasi setiap kegiatan pembelajaran demi kemajuan pendidikan pada satuan pendidikannya, melalui rekaman kegiatan.

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Model Problem Based Learning (PBL).

ARYANI, P. I. (2021). Pengaruh Penggunaan Web Based Application Nearpod Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Pembelajaran Jarak Jauh (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi).

Keefektifan Model PBL Berbantu Media Audio-Visual Terhadap Hasil Belajar Tema  Indahnya Keberagaman Di Negeriku.

Palullu, C (2023). Penerapan Media Video Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 2 Tondon Kecamatan Tondon Kabupaten Toraja Utara., eprints.unm.ac.id

 

Susanto, T. A. (2021). Pengembangan e-media nearpod melalui model discovery untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa di sekolah dasar. Jurnal Basicedu, 5(5), 3498- 3512.

Syavira, V. F., & Novtiar, C. (2021). Analisis Kesalahan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Dalam Menyelesaiakan Soal Operasi Hitung Campuran Bilangan Cacah Dan Pecahan. JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif), 4(6), 1671-1678.

Utami, RW, Endaryono, BT, & ... (2018). Kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Faktor: Jurnal Ilmiah ..., journal.lppmunindra.ac.id,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun