Mohon tunggu...
Sunoto
Sunoto Mohon Tunggu... Freelancer - Sebuah Nama Sebuah Cerita

Berbagi informasi dan pengetahuan seputar dunia entrepreneur, politik, pendidikan, organisasi, sosial, dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Berbicara Standar Hidup

6 Februari 2021   21:30 Diperbarui: 6 Februari 2021   21:36 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TotoCreative_Photography

Setiap orang punya standar kebanggaan, pencapaian, keseriusan ataupun kebahagiaan masing-masing. Ada yang bangga baru bisa naik motor keliling rumah, ada yang bangga juga bisa naik pesawat sendiri, ada yang bahagia bisa mencapai omset ratusan ribu dari usaha pertamanya, tapi ada juga yang bahagia atas capaian omset miliarannya dari hasil puluhan tahun berwirausaha. Bisa jadi bahagia baru mulai bekerja setalah lulus dari sekolah, bisa jadi juga ada yang sudah bahagia lama bekerja meski tak pernah sekolah.

J.angan sekali-kali menilai rendah bahkan menyinggung buruk atas capaian, kebanggan atau hanya kebahagiaan seseorang. Jika diri merasa standarnya tinggi atas orang yang standarnya rendah, maka suport baik orang yang standarnya baru mulai, jangan menyinggung dengan kalimat "ah gitu aja bangga, ah norak segitumah, ahh lebay baru segitu aja, ah gitu juga bisa semua orang". Apa yang di ucap itu pula yang akan di dapat, apa yang dikritik, itu jua yang bakal ada mengritik. Segala tindak tanduk perbuatan yang dilakukan dan didapatkan berasal dari mesin utama yaitu "Hati". Jika hati senantiasa buruk sangka, akan didapatkan pula segala keburukan, namun jikalau hati senantiasa berbaik sangka, tak dielakkan lagi segala kebaikan akan selalu datang tanpa diduga-duga.

Tetapi jikalau merasa standar diri sudah mulai terasa biasa saja dan perlu menyesuaikan lingkungan sekitar dengan standar yang cukup tinggi. Tak perlu juga menggrutu mengutuk keadaan diri, doa usaha dan kerja keraslah yang senantiasa harus mulai ditingkatkan serta tak perlu ragu-ragu dalam bersikap. Jangan pernah takut dikritik, dihina atau dicaci dalam bersikap dan melakukan hal. Sebab tak bersikap dan tak melakukan apapun akan tetap sama dikritik. Maka jangan ragu bersikap!

Pada akhirnya yang jelas setiap orang punya cara dan standarnya masing-masing dalam meraih kesuksesan pencapaian serta kebahagiaannya. Dan setiap orang juga punya kesempatan yang sama untuk meraihnya secara cepat dengan kerja keras dan cerdas atau secara lambat dengan tak mau ambil risiko. Maka Berjuanglah!
-M.Fajar Toink-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun