Mohon tunggu...
Nia Nurkhanifah
Nia Nurkhanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi | Penulis Lepas

Seorang pembelajar sepanjang hayat. Menjadikan tulisan sebagai catatan kenangan untuk anak dan cucu. Dengan sebuah prinsip "Ilmu tanpa amal adalah kegilaan dan amal tanpa ilmu adalah kesia-siaan".

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ribuan Warga India Kena Prank Vaksin Air Garam

7 Juli 2021   11:24 Diperbarui: 7 Juli 2021   11:52 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasus Covid-19 gelombang kedua di India sangat parah. Kasus warga yang positif Covid-19 mulai meningkat sejak bulan April lalu. Dilansir dari CNN Indonesia (6/7/2021) ribuan warga India menjadi korban prank atau penipuan vaksin Covid-19. Sebanyak 2500 warga India menerima vaksin Covid-19 yang berisi air garam. 

Pihak berwenang setempat telah mengamankan sepuluh orang yang diduga menawarkan vaksin Covid-19 palsu, termasuk 2 dokter di rumah sakit swasta Mumbai. Tutur pejabat senior Departemen Kepolisian Mumbai, Vishal Thakur  "Mereka menggunakan air asin dan menyuntikannya. Di setiap kamp vaksinasi palsu yang mereka punya, mereka melakukan ini." pada Senin (5/7). 

Pihak berwenang sedang menyelidiki cairan yang disuntikkan ke pasien, dugaan tersebut jatuh pada larutan garam. Di Kolkata tenaga medis mengganti vaksin Covid-19 dengan cairan antibiotik. Antibiotik yang dipakai adalah Amikacin yang biasanya digunakan untuk mengobati infeksi bakteri (meningitis, radang paru-paru dan infeksi darah). 

Mengutip pihak berwenang setempat, botol yang sudah disita diberi label AstraZeneca dan ditempel cap Covishield di India. Keuntungan yang diraup oleh para pengedar vaksin Covid-19 palsu mencapai US$28 ribu atau Rp405,8 juta. Berdasarkan laporan afiliasi CNN, CNN-News18, belasan pos vaksinasi palsu itu beroperasi sekitar akhir Mei dan awal Juni. Sejauh ini para warga yang sudah divaksin tidak mengeluhkan efek samping dari vaksin Covid-19 yang palsu.

Kini warga India merasa ragu untuk melakukan vaksin karena beredarnya vaksin palsu. Pihak berwenang akan melakukan tes antibodi pada warganya yang sudah mendapatkan vaksin palsu. 

Pihak berwenang dan para pakar epidemologi mempersiapkan untuk gelombang Covid-19 selanjutnya dan mengawasi segala sektor vaksinasi agar tidak terjadi kasus yang sama. "Vaksin palsu bisa diidentifikasi dengan mudah ketika Anda tidak mendapat pesan dari CoWin (aplikasi Corona)," Tutur Lav Agrawal, Wakil Menteri Kesehatan India. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun