Mohon tunggu...
Sundari Sulyadi
Sundari Sulyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UBT

la vie en rose

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Abahku...

17 September 2020   22:47 Diperbarui: 17 September 2020   22:49 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Abahku..

Bagi orang lain ia adalah Kepala
Untukku ia Tonggak Hidup
Sedari awal aku hanya manusia kosong, bila tanpa wejangannya
Ketika hidupku menjadi redup
Dengan sigap ia menjadi Pelita
Dan menuntunku pada Relap

Abahku..

Ada sekali ia terlalu jadi Bara
Membuatku menyala ingin meyalak
Hingga kudapati dirikulah yang salah
Namun aku diam mengelak

Mata melihat,
Ia bagian hidupku..
Hati melihat,
Ia seluruh hidupku...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun