Abahku..
Bagi orang lain ia adalah Kepala
Untukku ia Tonggak Hidup
Sedari awal aku hanya manusia kosong, bila tanpa wejangannya
Ketika hidupku menjadi redup
Dengan sigap ia menjadi Pelita
Dan menuntunku pada Relap
Abahku..
Ada sekali ia terlalu jadi Bara
Membuatku menyala ingin meyalak
Hingga kudapati dirikulah yang salah
Namun aku diam mengelak
Mata melihat,
Ia bagian hidupku..
Hati melihat,
Ia seluruh hidupku...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!